Bandung – Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman dengan PT Garuda Metalindo pada Jumat (08/03/24). Tanda tangan pada kesepakatan ini dilakukan oleh Dr. ir. Hermawan Judawisastra, sebagai Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTMD ITB, dan Bapak Erwin Wijaya, selaku Presiden Direktur dan Pemilik perusahaan PT Garuda Metalindo.

Penandatangan MoU ini merupakan langkah awal dalam usaha kerja sama kedua pihak dalam memanfaatkan potensi dan keahlian masing-masing. Adapun ruang lingkup pada kerja sama ini meliputi penelitian dan pengembangan produk, teknologi, serta ilmu pengetahuan di PT Garuda Metalindo.

Sejak didirikan pada tahun 1966 sebagai sebuah bengkel rumah kecil dengan nama Bengkel Garuda, PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT) telah memusatkan perhatiannya pada produksi suku cadang untuk becak. Setelah bertransformasi menjadi bagian dari Garuda Metalindo Group pada tahun 1982, perusahaan ini mulai memproduksi pengencang, mur, dan baut untuk keperluan perakitan sepeda motor dan mobil.

Garuda Metalindo dikenal sebagai produsen fasteners dan komponen berkualitas unggul, terutama untuk industri otomotif. Dengan lebih dari 35 tahun pengalaman, perusahaan ini tumbuh dari workshop sederhana menjadi menjadi produsen fasteners terkemuka yang memenuhi kebutuhan produksi fasteners untuk produsen kendaraan roda dua dan roda empat ternama, serta menyediakan komponen otomotif untuk perusahaan besar di industri otomotif domestik dan internasional.

Kerjasama ini dilatarbelakangi oleh beberapa alasan yang saling menguntungkan. Pertama, sinergi antara industri yang sejelan dengan perguruan tinggi dapat mengembangkan sumber daya manusia dan teknologi yang unggul. Kemudian, pihak perusahaan juga menyadari bahwa meskipun mesin dapat beroperasi secara optimal, namun tanpa peran individu yang berkualitas, produksi tidak dapat berjalan dengan efisien. Oleh karena itu tujuan utama kerja sama ini adalah pendidikan non reguler berbentuk pelatihan. PT Garuda Metalindo juga berkeinginan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa FTMD untuk melakukan magang, kerja praktik, dan juga tugas akhir guna mempertajam keilmuan yang didapat dari bangku kuliah.

Setelah penandatanganan MOU, diskusi mengenai riset dan kerjasama antara kedua lembaga dilanjutkan. Diskusi tersebut membahas proposal pelatihan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan apa yang harus dipenuhi guna mendukung pengembangan teknologi perusahaan.

Dalam diskusi tersebut, terungkap bahwa pelatihan yang direncanakan akan terbagi menjadi empat tahap utama. Tahap pertama akan fokus pada teknik material dan seleksi untuk fastener, serta komponen otomotif dan pesawat terbang. Tahap kedua akan memfokuskan pada aspek desain dan pemodelan numerik fastener. Sementara tahap ketiga akan menyoroti sheet metal forming dan teknik heat treatment. Terakhir, tahap keempat akan membahas teknik pelapisan untuk struktur dan material.

Pelatihan ini merupakan jenis pendidikan non-reguler yang kurikulumnya disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan industri, serta latar belakang para peserta pelatihan. Hal ini memastikan bahwa peserta akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dan dapat diterapkan secara langsung dalam lingkungan industri.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan akan terjadi sinergi antara ilmu pengetahuan akademis dan kebutuhan industri, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pengembangan teknologi dan sumber daya manusia di Indonesia.