Muhammad Faza Abel Jonggara Marpaung (International Undergraduate Program Aerospace Engineering angkatan 2020) adalah salah satu peserta International Double Degree Program yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB. Program ini berkolaborasi dengan perguruan tinggi terkemuka di luar negeri, termasuk Coventry University di United Kingdom, Inggris. Dalam skema 3+1, Faza telah menyelesaikan tiga tahun studi di ITB dan kini menjalani tahun keempatnya di Coventry University, fokus pada program studi Applied Mechanical Engineering. Melalui program double degree ini, Faza memiliki kesempatan untuk mendapatkan gelar ganda dari kedua institusi pendidikan tersebut. 

Alasan di Balik Pilihan Double Degree 

Dalam wawancara eksklusif dengan Tim Media FTMD ITB, Faza mengungkapkan motivasinya memilih double degree sebagai pilihan dari International Mobility yang ditawarkan oleh FTMD ITB.. Baginya, ini bukan sekadar sebuah pencapaian akademis, tetapi sebuah kesempatan untuk mendalami budaya dan sistem pendidikan yang berbeda. Lebih dari itu, ia ingin memahami permasalahan Indonesia dari sudut pandang internasional serta mengadopsi teknologi mutakhir yang dapat diterapkan di tanah air. 

Manfaat yang Diperoleh dari Double Degree 

Faza membagikan pengalaman berharganya selama menempuh studi di Inggris. Selain belajar dari segi akademis, ia juga diperkaya dengan pengalaman sosial budaya yang tak ternilai harganya. Salah satu pembelajaran penting baginya adalah tentang toleransi, di mana ia merasakan langsung bagaimana umat Muslim di Inggris menjalankan ibadah di tengah perbedaan budaya. 

Selain itu, Faza menemukan bahwa di Inggris, kesadaran akan isu keberlanjutan lebih tinggi, dengan inisiatif dan fasilitas yang mendukung gaya hidup yang ramah lingkungan. Ia juga terkesan dengan sistem transportasi berkelanjutan yang memudahkannya berpergian ke berbagai tempat. 

Dalam aspek akademik, program double degree membuka cakrawala baru bagi Faza. Ia dapat mengakses berbagai model pembelajaran yang berbeda dan merasakan suasana kelas yang lebih dinamis dengan mahasiswa yang lebih proaktif. Tidak hanya itu, keuntungan unik dari memiliki dua pembimbing dari ITB dan Coventry University membuatnya lebih mudah dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Ia juga menyebutkan bahwa Coventry University hanya menggunakan presentasi akhir setelah menyelesaikan tugas akhir, berbeda dengan ITB yang mewajibkan sidang akhir sebagai penentu kelulusan. 

Faza sendiri tengah fokus pada penelitian tugas akhirnya, yang bertema “Simulation of Aircraft Safety Strategies for Vicinity Drone Operations.” Penelitian ini tidaklah baru baginya, karena sebelumnya ia telah berhasil mempublikasikan dua makalah internasional.  

Dengan mendapatkan gelar ganda dari dua institusi bergengsi, Faza yakin bahwa ini akan menjadi nilai tambah yang besar saat ia memasuki dunia industri. 

Pesan untuk Generasi Mendatang 

Faza berharap agar lebih banyak mahasiswa dapat mengikuti jejaknya untuk mengeksplorasi pengalaman double degree. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang unik, tetapi juga membuka pikiran dan pandangan global yang penting di era globalisasi ini. 

Melalui perjalanan pendidikannya yang penuh tantangan, Faza telah membuktikan bahwa melangkah keluar dari zona nyaman dapat membawa banyak manfaat, bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi secara luas juga bagi masyarakat di waktu yang akan datang.