Bandung – Dalam upaya mendukung perkembangan sektor penerbangan di Indonesia, Lion Group, salah satu industri penerbangan terkemuka, menggelar Kuliah Tamu berjudul “Terbang Tinggi: Membuka Peluang Karir di Industri Penerbangan” [22/02/24]. Acara ini diadakan secara luring dan diikuti dengan antusias oleh mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara [FTMD ITB]. Menariknya, kuliah tamu ini tidak hanya menjadi platform inspiratif, namun juga menampilkan kehadiran dua alumni sukses sebagai pembicara utama, yakni Setyo Jarnoko, Direktur Teknik Batik Air (Alumni Teknik Penerbangan ITB Angkatan 1999), dan Ongky Rinaldy, Direktur Safety Super Air Jet (Alumni Teknik Penerbangan ITB 2006). Sebagai salah satu industri penerbangan terkemuka di Indonesia, Lion Group menegaskan komitmennya dalam memberikan wawasan dan peluang bagi generasi penerbangan masa depan. 

PT Lion Air Group didirikan pada 15 November 1999 dengan nama awal PT Lion Mentari Airlines. Perusahaan ini bergerak di industri penerbangan dan menyediakan alat transportasi udara. Maskapai swasta pertama yang dioperasikan oleh Lion Air, dengan konsep Low-Cost Carrier Airlines (LCC), mulai melayani rute penerbangan domestik dan internasional. Seiring dengan hampir 24 tahun beroperasinya sejak pendiriannya, Lion Air, sebagai bagian dari Lion Group, telah menjadi maskapai penerbangan ternama. Selain menyediakan produk penerbangan seperti Batik Air, Thai Lion Air, Wings Air, dan Super Air Jet, Lion Group juga melibatkan diri dalam sektor penerbangan melalui entitas seperti Batam Aero Technic (pusat perawatan pesawat), Lion Boga Center, Lion Parcel, dan Lion Group Training Center. Keberagaman inisiatif ini mencerminkan komitmen Lion Group dalam memajukan sektor penerbangan melalui dukungan aktif pada pendidikan dan pelatihan.  

Kuliah Umum ini memberikan wawasan berharga bagi mahasiswa FTMD ITB mengenai peluang karir di industri penerbangan. Setyo Jarnoko dan Ongky Rinaldy, sebagai alumni ITB, membagikan pengalaman mereka dalam industri ini, membahas tren terkini dalam dunia aviasi, dan mendiskusikan peluang yang mungkin dihadapi oleh calon profesional engineer di bidang penerbangan. Mereka juga menyoroti proyeksi kebutuhan tenaga kerja global dalam dunia penerbangan, yang diprediksi oleh Boeing mencapai lebih dari 2 juta personel baru hingga tahun 2040. Hal ini menciptakan peluang yang sangat luas bagi para mahasiswa yang tertarik terjun ke dalam industri ini. 

Selain itu, kuliah umum ini membahas layanan perawatan pesawat yang mencakup base maintenance, line maintenance, dan component maintenance. Diskusi ini sangat relevan dengan materi perkuliahan di Teknik Penerbangan ITB. Mereka membuka wawasan mengenai pentingnya one stop aircraft maintenance services yang dimiliki oleh Lion Group dalam menjaga performa dan keamanan pesawat, yang menjadi aspek penting dalam di bidang penerbangan. 

Puncak acara Kuliah Umum ditandai dengan adanya sesi campus recruitment, di mana perwakilan dari Lion Air Group memberikan informasi terkait program rekrutmen yang tengah dibuka, memberikan panduan kepada mahasiswa mengenai proses seleksi, dan merespons pertanyaan peserta dengan antusias.  

Lion Air membuka pintu peluang bagi mahasiswa ITB untuk bergabung dalam program Management Trainee. Proses seleksi program ini dijadwalkan berlangsung mulai 22 Februari 2024 hingga 23 Februari 2024. Adanya kesempatan ini membuka pintu bagi para mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka dalam industri penerbangan melalui program pelatihan yang komprehensif.  

“Kami memilih FTMD ITB karena menjadi satu-satunya perguruan tinggi dengan Program Studi Teknik Penerbangan yang memiliki peminatan Aeronautika dan Aviasi,” ungkap perwakilan Human Resources Lion Group. 

Dalam program Management Trainee (MT) ini, mahasiswa FTMD ITB dinilai memiliki spesifikasi keilmuan yang sesuai dengan kebutuhan Lion Group. Diperlukan keahlian dalam Aeronautika dari segi teknis, dan pengetahuan di bidang Aviasi untuk mendukung aspek bisnisnya. Ini menjadi poin unik, karena sebagian besar perguruan tinggi lain umumnya hanya fokus pada bidang aeronautika tanpa memperhatikan aspek bisnis dalam industri penerbangan. 

Pengetahuan teknis mungkin menjadi dasar yang esensial, namun keberhasilan dalam dunia kerja juga sangat dipengaruhi oleh soft skills seperti integritas, kerjasama, kemampuan pemecahan masalah, dan keterampilan berbahasa Inggris. Khususnya dalam industri aviasi yang bersifat global, pemahaman bahasa Inggris menjadi kunci dalam berbagai pekerjaan non-teknis. Dalam lingkungan yang dinamis seperti dunia penerbangan, kehadiran pemimpin yang tangguh dan adaptable menjadi suatu kebutuhan utama. Mahasiswa FTMD ITB juga dinilai menonjol dengan kemampuan ini, menjadikannya sumber daya yang berpotensi untuk memimpin dan berkontribusi dalam menghadapi perubahan-perubahan masa depan. 

Kuliah Tamu ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam kepada mahasiswa mengenai dunia penerbangan, sekaligus membuka pintu peluang karir di industri yang dinamis ini. Melalui kolaborasi ini, Lion Group dan FTMD ITB berusaha menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan profesional di sektor penerbangan.