Bandung — Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan dari Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) pada Senin (10/6/25), salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Kementerian Perhubungan. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan pemerintah dalam pengembangan teknologi otomotif nasional.

Rombongan BPLJSKB dipimpin oleh Bapak Santri Aang Amin Abidin, S.T., M.MTr., mewakili Kepala BPLJSKB Bapak Imam Sukandar. Menariknya, dalam rombongan tersebut turut hadir alumni Teknik Mesin ITB yaitu Saiful Jihad, S.T., M.T.,, menambah nuansa kekeluargaan dalam pertemuan tersebut.

Kegiatan dimulai dengan sesi pembukaan oleh Kepala Program Studi Pascasarjana FTMD, Bapak Dr.Eng. Sandro Mihradi, serta perwakilan tim kerja sama FTMD, Dr.Eng. Ir Gea Fardias Mu’min, S.T., M.T. beserta para staf akademik FTMD lainya. Dalam sambutannya, FTMD menyambut baik peluang kerja sama yang dijajaki, terutama dalam bidang akademik dan riset.

BPLJSKB memperkenalkan peran dan fungsi mereka sebagai UPT yang menangani pengujian tipe kendaraan bermotor, termasuk pengujian terhadap prototipe kendaraan yang akan diedarkan di Indonesia. Saat ini, BPLJSKB memiliki 18 item pengujian standar yang digunakan dalam proses sertifikasi kendaraan.

Salah satu topik yang disoroti dalam diskusi adalah potensi kolaborasi dalam pemanfaatan Automotive Proving Ground yang berlokasi di Bekasi. Fasilitas ini merupakan area pengujian luar ruang yang dirancang untuk menguji performa, keamanan, dan keandalan kendaraan dalam berbagai kondisi jalan. BPLJSKB berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan dalam program riset bersama atau kegiatan akademik lainnya.

Dalam pertemuan ini, BPLJSKB juga menyampaikan harapan agar FTMD ITB dapat berkontribusi dalam penyebarluasan dan sosialisasi New Car Assessment Program (NCAP) di Indonesia dari sudut pandang akademis. Program ini penting untuk mendukung standarisasi keselamatan kendaraan baru di pasar domestik.

Kunjungan ini juga menjadi kelanjutan dari kerja sama sebelumnya antara Kementerian Perhubungan dan ITB, seperti program magister double degree yang melibatkan institusi internasional seperti ENAC (École Nationale de l’Aviation Civile). Ke depan, BPLJSKB berencana menjajaki program serupa bersama FTMD ITB dalam bidang dalam bidang pendidikan dan pengembangan SDM, penelitian, dan lainnya. Selain itu, peluang riset bersama dalam bidang pengelolaan limbah dan daur ulang baterai kendaraan listrik juga menjadi salah satu topik pembahasan strategis dalam diskusi.

Pertemuan ini menjadi langkah awal yang positif dalam membuka peluang kolaborasi jangka panjang antara dunia akademik dan regulator transportasi dalam memajukan industri otomotif Indonesia.