Bandung – Dalam upaya memperkenalkan dunia industri alat berat, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara menggelar kuliah tamu dengan PT Lelangon, membahas topik “Industri Alat Berat di Indonesia” pada Jumat, (29/02/24). 

Kuliah tamu ini secara langsung dipresentasikan oleh Pendiri PT Lelangon, Bapak Putu Gde Wanya, yang turut dihadiri oleh para pemimpin kunci perusahaan, termasuk alumni Teknik Mesin ITB, Bapak Inang D Sukriman. 

Industri alat berat memiliki keterkaitan yang erat dengan dunia teknik mesin karena peran penting teknik mesin dalam merancang, mengembangkan, dan memelihara peralatan serta mesin yang digunakan dalam sektor industri alat berat. Aspek-aspek seperti desain ergonomis dan keamanan mesin juga menjadi fokus dalam bidang teknik mesin. Keahlian dalam teknik mesin sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan teknis yang kompleks dalam operasi industri alat berat. 

Untuk mendukung pengetahuan dan keterampilan mahasiswanya, Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, secara langsung mengundang PT Lelangon untuk memberikan kuliah umum mengenai industri alat berat yang menjadi fokus utama perusahaan tersebut. 

PT Lelangon merupakan perusahaan nasional terkemuka dalam desain, manufaktur, dan pemasangan untuk Crane sejak tahun 1993. Produk-produk mereka meliputi Overhead Crane, Container Crane, Luffing Crane, Ship Unloader, Ship Loader, dan Deck Crane. PT Lelangon juga menyediakan layanan seperti desain teknik, konsultasi, dan survei untuk Crane dan Winder, serta modifikasi, pemugaran, perbaikan, dan layanan pemeliharaan untuk crane. 

Dalam pemaparannya, Bapak Putu menjelaskan produk dan layanan yang dimiliki oleh PT Lelangon. Kuliah diselenggarakan dengan sistem open discussion dan terbuka secara dua arah, memungkinkan mahasiswa untuk langsung mengajukan pertanyaan. Beliau juga menyoroti perusahaan-perusahaan besar yang telah menjalin kerjasama dengan PT Lelangon dalam menggunakan produk alat berat.  

“Semua berawal dari niat, kalau anda punya niat pasti bisa. Yang sulit itu kesempatan, maka dari itu saya hadir ke sini untuk memberikan kesempatan,” pungkas Pak Putu mengenai hal yang perlu disiapkan oleh mahasiswa agar siap bergabung ke dalam industri segera setelah lulus. 

Beliau juga menyatakan bahwa mereka melihat banyak mahasiswa dari ITB yang menunjukkan potensi yang sangat baik dalam mengembangkan perusahaannya, baik di sektor swasta maupun publik. Karena itu, mereka merasa sangat senang ketika diundang ke ITB dan siap membuka peluang sebesar-besarnya bagi para mahasiswa untuk bekerja sama dengan mereka. Mereka menyambut kolaborasi dalam bentuk kerja praktik, magang, proyek akhir, atau bahkan untuk membangun karier bersama PT Lelangon.