Empat Mahasiswa Magang di Unit TE Presentasikan Hasil Penelitian di GMF

Learning Centre Unit Engineering Services mengadakan sharing session pada 24 September 2010 dengan mengundang empat mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Surabaya (ITS) untuk melaporkan hasil magang mereka selama di GMF, terutama di Unit Engineering Services. Sharing session ini dihadiri oleh 20 perserta dari beberapa unit seperti Airframe Shop (TB), Mechanical System Shop (TC), Turbine Component Shop (TR), MQ, Quality Assurance (TQ) dan Flight Safety (DV).

Learning Centre Unit Engineering Services mengadakan sharing session pada 24 September 2010 dengan mengundang empat mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Surabaya (ITS) untuk melaporkan hasil magang mereka selama di GMF, terutama di Unit Engineering Services. Sharing session ini dihadiri oleh 20 perserta dari beberapa unit seperti Airframe Shop (TB), Mechanical System Shop (TC), Turbine Component Shop (TR), MQ, Quality Assurance (TQ) dan Flight Safety (DV).

Sharing session ini didasarkan MOU Apprenticeship antara GMF dan beberapa lembaga pendidikan seperti UI, ITB, UGM dan ITS. Melalui MoU ini, Unit Engineering Services memanfaatkannya untuk membantu menyelesaikan proyek investigasi dan rancang bangun dalam kerangka Air Operating Certificate (AOC) dan Design Organization Approval (DOA). Proyek penelitian ini dinilai menguntungkan GMF dan lembaga pendidikan bersangkutan. GMF mendapat bantuan tenaga mahasiswa dan bimbingan para dosen. Sedangkan lembaga pendidikan mendapat proyek penelitian untuk memperkuat link and match antar dunia industri dan dunia pendidikan.

Dalam sharing session ini, MS Syahied Fauzy, mahasiswa Fakultas Teknik dan Dirgantara ITB membahas Analisa Kegagalan dan Pencegahan pada PK-GWQ, Failed Outboard Ground Spoiler Actuator. Dari analisanya didapatkan faktor geometri atau kegagalan design menjadi root cause kegagalan actuator. Dia mengusulkan pencegahan melalui revisi design dan mengusulkan teknik NDT untuk mendeteksi propagasi keretakan (crack).

Sedangkan untuk analisa kegagalan dan pencegahan pada PK-GSH, Ruptured HPT Blades disampaikan oleh Reza Jaya Wardhana, mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi ITS. Reza menemukan fakta bahwa degradasi mikrostruktur disebabkan oleh fenomena perangkakan (creep) yang disebabkan waktu, beban dan temperature. Untuk pencegahannya dia mengusulkan dilakukan melalui pengontrolan waktu yang ketat sejak baru (Time Since New).

Adapun analisa kegagalan dan pencegahan pada PK-GWL, Broken Outboard Flight Spoiler Cable dipresentasikan oleh Lutfi Amrullah, mahasiswa Teknik Mesin ITS yang menemukan penyebab utama adalah kelelahan yang disebabkan korosi (corrosion fatigue). Untuk pencegahannya dilakukan melalui Corrosion Prevention Control Program (CPCP) dan menurunkan interval inspeksi dari cable control tersebut.

Pembahasan tentang DOA dipresentasikan Aditya Noor M, mahasiswa Fakultas Penerbangan ITB yang mengangkat pengembangan riset untuk mendukung repair design untuk DOA program yaitu: Repair Development on Worn-out blade of TDV Axial Impeller of ACM. Pengujian yang melalui Destructive Test (DT) dan Non-Destructive Test (NDT) berhasil dilakukan dan tercatat dalam Procedure Qualification Test Record (PQTR). Approval melalui DOA untuk komponen itu kemungkinan besar didapatkan setelah pengujian after repair.

Sharing session ini ditujukan untuk mekanik, engineer, dan QA Inspectors yang berhubungan dengan Flight Safety, Process of Design & Certification, Non Destructive Testing , Heat Treatment, Welding & Joining, Machining, Surface Treatment, Bench Inspection, Lab Analysis, Sheet Metal dan beberapa bidang terkait. Kegiatan ini memberi pengetahuan lebih fokus tentang terjadinya kegagalan untuk melahirkan rekomendasi agar tidak terjadi kasus kegagalan serupa ke depan. (TSC) [L. Gunawan}