Cultural Day Warnai Pertukaran Mahasiswa FTMD ITB dan Universiti Malaya
Bandung, 6 Mei 2025 – Cultural Day menjadi sorotan utama dalam program pertukaran mahasiswa jangka pendek yang digelar Fakultas Teknologi Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Universiti Malaya pada 3–5 Mei 2025. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran budaya, tetapi juga momen penting dalam membangun pemahaman lintas negara dan koneksi global di kalangan mahasiswa.
Program ini merupakan bagian dari kerja sama mobilitas mahasiswa jangka pendek (Short-term Inbound Exchange Program) antara FTMD ITB dan Universiti Malaya. Selama tiga hari, 29 mahasiswa dari Universiti Malaya mengikuti berbagai kegiatan akademik dan kultural di lingkungan ITB dan sekitarnya. Namun, Cultural Day pada hari kedua menjadi puncak yang paling berkesan dalam kunjungan ini (6/05/25).
Berlokasi di Saung Angklung Udjo, para peserta diajak menyelami kekayaan budaya Indonesia melalui pertunjukan seni tradisional yang penuh warna. Mereka menikmati sajian musik dan tari tradisional, serta berkesempatan untuk ikut memainkan alat musik Angklung bersama para seniman lokal. Kegiatan diakhiri dengan menyantap hidangan khas Sunda yang autentik, menciptakan pengalaman budaya yang menyeluruh dan berkesan.
Cultural Day diharapkan bukan hanya sekadar hiburan. Ini adalah salah satu ruang belajar yang hidup, tempat mahasiswa internasional dapat memahami jiwa budaya Indonesia secara langsung. Ketika mereka pulang, mereka membawa bukan hanya kenangan tapi juga pemahaman dan rasa kedekatan dengan budaya Indonesia.
Melalui kegiatan ini, ITB menunjukkan komitmennya untuk memperkuat nilai-nilai toleransi dan keberagaman di lingkungan kampus. Interaksi antar budaya dipandang sebagai fondasi penting dalam menciptakan jejaring kerja sama yang saling menghargai dan produktif.
Selain memperkenalkan budaya lokal, kegiatan ini juga membuka ruang bagi mahasiswa FTMD ITB untuk membangun hubungan dengan sesama peserta dari berbagai latar belakang. Mereka belajar, tertawa, dan berbagi cerita yang kemudian menciptakan memori yang tak hanya akan mereka kenang, tapi juga ceritakan kembali di negara asal masing-masing.
Dengan pendekatan yang hangat dan inklusif, Cultural Day menjadi elemen pembeda yang menjadikan program pertukaran ini lebih dari sekadar kunjungan akademik.