Kunjungan dari GIFT-Pohang University of Science and Technology ke FTMD
Pada hari Senin tanggal 1 Februari 2010, FTMD menerima kunjungan dari GIFT (Graduate Institute of Ferrous Technology) yang berafiliasi ke Pohang University of Science and Technology (Postech). Kunjungan ini terutama ke Program Studi Teknik Material yang merupakan salah satu Prodi yang ada di FTMD. Acara tersebut diadakan di Meeting Room B – FTMD terutama berisi presentasi mengenai GIFT-Postech.
Rombongan yang datang dari Korea Selatan tersebut terdiri dari empat orang. Yaitu Prof. B.C De Cooman, Prof. Sangchui Won, Ms. Youngji Lee, dan Ms. Yejin Lee. Sedangkan dari FTMD diwakili oleh para Dosen dari Prodi Teknik Material – FTMD seperti: Prof. Bambang Widyanto, Dr. Arif Basuki, Prof. Mardjono Siswosuwarno, Dr. Aditianto Ramelan, dkk beserta 35 orang mahasiswa yang terdiri dari 33 mahasiswa S1 dan 2 mahasiswa S2. Semua mahasiswa adalah mahasiswa Program Studi Teknik Material.
Acara dibuka dengan presentasi film pendek mengenai Postech. Intinya memberikan gambaran bahwa Postech adalah suatu universitas yang berkualifikasi internasional walaupun bukan universitas besar. Prinsip yang dipakai adalah “Small in size but high in quality”. Pernah mendapat rangking 1 untuk kategori “University of science and Technology” dari salah satu lembaga perangking internasional. Pada tahun 2007 merupakan universitas nomor 1 di Korea Selatan menurut surat kabar “Joong Ang Daily”. Lalu tahun 2009 mendapat rangking 1 pada rasio “research paper number per faculty” yang dilakukan oleh lembaga survey QS-chosun di Korea. SCI (“Science Citation Index”) rata-rata dosennya adalah 5.49 dan “Impact Factor” sebesar 2.73. Juga dilengkapi dengan perpustakaan multimedia yang buka 24 jam. Presiden Postech adalah Prof. Sunggi Baik yang juga memberikan kata sambutan dalam film pendek tersebut yang terutama memberikan informasi bahwa Postech menargetkan masuk pada “World 20 top universities” pada tahun 2020. Postech juga memiliki hubungan erat dengan Posco, yaitu sebuah perusahaan penghasil baja berkelas internasional. Postech juga memiliki jaringan kerjasama dengan 75 universitas di seluruh dunia.
Setelah film pendek selesai, acara dilanjutkan dengan presentasi oleh Prof. Sangchui Won mengenai Postech secara umum dan GIFT pada khususnya. Pada kesempatan ini Prof. Won menjelaskan mengenai kampus Postech dan berbagai fasilitasnya termasuk “Tae Joon Park Digital Library” juga adanya “international cooperation” antara Postech dan ExxonMobile. Postech memiliki 244 staf akademik dan 685 peneliti termasuk peneliti tamu dan undangan yang ada beberapa merupakan peraih Nobel. Mengenai mahasiswa, Postech memiliki 1310 mahasiswa S1 dan 1610 mahasiswa S2 dan S3. Komposisi mahasiswa yang lebih banyak mahasiswa S2 dan S3 menunjukkan bahwa Postech adalah universitas berbasis riset. Hal ini juga ditunjukkan dengan komposisi pemasukan keuangan yang 49.1% dari dana riset dan hanya 6.6% dari SPP mahasiswa. Diinformasikan pula, bahwa banyak mahasiswa Postech yang mendapat beasiswa. Lalu, dijelaskan pula mengenai sejarah pendirian GIFT yang resminya berdiri pada tahun 2005 dan Posco merupakan salah satu lembaga yang berperanan besar dalam pendirian GIFT (Graduate Institute of Ferrous Technology). Tujuan pendirian GIFT adalah mencetak profesional yang siap bekerja di industri baja. GIFT sendiri merupakan payung dari banyak laboratorium. Di antaranya MDL (Material Design Laboratory), MML (Material Mechanic Laboratory), CML (Computational Metallurgy Laboratory), ATL (Alternative Technologies Laboratory), MCL (Microstructure Control Laboratory), SEL (Surface Engineering Laboratory), CAL (Control and Automation Laboratory), dan lain-lain. Presentasi dari Prof. Won ini ditutup dengan penjelasan bahwa Postech memiliki keunikan sebagai “the best research-oriented university in Korea”.
Acara selanjutnya adalah presentasi terutama mengenai GIFT oleh Prof. De Cooman. Dibuka dengan memperlihatkan gambaran peta mengenai posisi Pohang terhadap Indonesia. Pohang merupakan “city of steel” di Korea. Terdapat penerbangan regular tiap hari dari Jakarta ke Seoul, dan ada penerbangan regular tiap hari dari Seoul ke Pohang. Pendeknya, Pohang mudah dicapai dari Indonesia. Lalu diperlihatkan pula gambar dari udara untuk kota Pohang tersebut. Walaupun Postech membuka pendidikan untuk S1, S2, dan S3, GIFT hanya membukan pendidikan untuk S2 dan S3 dengan “student body” sebanyak 193 (2009) dan penerimaan per tahun adalah 20 orang per program. Dalam rangka mengantisipasi globalisasi, sekarang terdapat sekitar 10% mahasiswa dari mancanegara (China, India, Iran, Ukraina) dan akan ditingkatkan menjadi 20% terutama diinginkan dari Asia Tenggara. Pendaftaran bisa dilakukan kapan saja, adapun tahun ajaran baru dimulai tanggal 1 Maret tiap tahunnya. GIFT menawarkan beasiswa yang disebut “very generous” oleh Prof. De Cooman. Hal ini salah satunya ditandai dengan “free housing” untuk mahasiswa single, artinya tidak dipungut biaya untuk sewa asrama bagi mahasiswa yang single. Besar beasiswa GIFT adalah KRW 12.000.000 per tahun (US$ 12.000 per tahun) untuk program S2, dan KRW 18.000.000 per tahun (US$ 18.000 per tahun) untuk program S3. Biaya satu kali makan di Pohang sekitar US$ 3. Biaya sewa apartemen untuk mahasiswa yang berkeluarga adalah US$150 per bulan. Selain tawaran untuk studi program S2 dan S3 di GIFT, ada juga tawaran “internship” atau magang di sana khusus untuk mahasiswa S1 di ITB. Lamanya sekitar 5 minggu dan biasanya diadakan pada Januari-Februari atau Juli-Agustus. Kelihatannya opsi “internship” ini banyak diminati oleh yang hadir, sehingga muncul berbagai pertanyaan mengenai ini. Mengenai detailnya Prof. De Cooman maupun Prof. Won menyatakan bahwa hal ini bisa disesuaikan kasus per kasus. Terutama menyangkut beda waktu perkuliahan antara GIFT-Postech dan ITB, padahal “internship” biasanya dilakukan dengan memanfaatkan waktu libur. Lalu muncul pula pertanyaan mengenai kemungkinan mengirimkan “sample” material untuk diteliti di Postech karena alat yang diperlukan tidak ada di ITB. Hal ini juga disambut baik oleh fihak GIFT-Postech.
Acara selanjutnya yang berupa pertanyaan dan diskusi lebih banyak diisi dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai teknis ilmu material dari Prof. Mardjono S dan Dr. Arif. Kelihatannya mahasiswa yang hadir lebih memilih untuk bertanya langsung via email karena tidak ada yang bertanya waktu sesi diskusi ini. Dari sesi ini mengemuka bahwa GIFT didirikan dengan konsep “counter balance” dari trend akhir-akhir ini yang lebih mengarah kepada riset nanotechnology. Menurut Prof. De Cooman, nanotechnology lebih merupakan ilmu yang berkembang di kalangan akademik, sedangkan kalangan industri baja lebih membutuhkan orang-orang yang dididik dalam “Material Science and Technology” walaupun secara keilmuan, ilmu mengenai baja tidak mengalami perkembangan yang besar lagi. Pendapat ini disambut dengan antusias oleh Prof. Mardjono yang memiliki pandangan yang sama. Walaupun GIFT memiliki konsep dasar untuk memenuhi kebutuhan profesional di industri baja, GIFT juga tidak melupakan yang disebut “modern material science”. Artinya, lulusan GIFT juga akan tetap siap bekerja di institusi yang berkaitan misalnya dengan nanotechnology. Presentasi ditutup dengan informasi mengenai alamat email dan “contact person” yang bisa dihubungi jika ada yang berminat untuk bekerja sama dengan GIFT atau studi dan riset di GIFT. Website GIFT adalah http://gift.postech.ac.kr.
Acara terakhir adalah acara tukar menukar cinderamata antara GIFT-Postech dan FTMD-ITB. Ini dilakukan oleh Prof. De Cooman dan Dr. Arif Basuki yang dilanjutkan dengan acara ramah-tamah informal. >> Ema Amalia