Bandung – Konsep waste to energy atau konversi sampah menjadi energi menawarkan solusi inovatif dalam menangani permasalahan sampah di Indonesia. Proses ini melibatkan pemanfaatan teknologi untuk mengubah sampah menjadi sumber energi listrik, panas, atau bahan bakar, menjadikan sampah yang sebelumnya menjadi sumber masalah lingkungan menjadi sumber energi yang bermanfaat.

Dalam acara Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) ‘Ngaso Bareng Dosen,’ Dr. Eng. Pandji Prawisudha, S.T., M.T., selaku pembicara dan dosen FTMD, mengungkapkan bahwa konversi sampah menjadi energi merupakan solusi yang relevan untuk mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. Negara ini menempati peringkat ketiga sebagai penghasil limbah makanan terbanyak, dengan perkiraan sekitar 300 kilogram sampah per orang per tahun.

Sebagian besar sampah di Indonesia adalah sampah organik, namun di lingkungan kampus, komposisi sampah berbeda. Dedaunan mendominasi, diikuti oleh kertas, plastik, dan sedikit sisa makanan. Oleh karena itu, pengelolaan sampah di kampus mengalami variasi dibandingkan dengan pengelolaan sampah konvensional.

Pandji Prawisudha menyampaikan, “Jika kita melihat sumber sampah atau potensi sampah, kita akan melihat bahwa banyak energi atau bahan yang dapat dimanfaatkan.” Contoh kasus mencakup pengolahan kelapa sawit menjadi bahan bakar dengan nilai kalor yang lebih tinggi, serta penggunaan popok bayi untuk membuat batako yang lebih ringan tetapi memiliki kekuatan tekan dan tarik yang tinggi.

Dalam presentasinya, Dr. Eng. Pandji Prawisudha juga memaparkan rencana pengelolaan sampah di Indonesia, dengan target menghilangkan tempat pembuangan akhir pada tahun 2045 dan meningkatkan peran pembangkit listrik tenaga sampah serta konversi sampah menjadi bahan bakar.

Beliau juga menyoroti kurangnya partisipasi dalam negeri dalam industri pengelolaan sampah dan menekankan pentingnya penggunaan teknologi dalam mengelola sampah. Penggunaan pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) juga diangkat sebagai kunci penting dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.