Bandung – Siswa/i dan guru dari SMA Kristen Waibakul, Sumba Tengah berkesempatan untuk berkunjung ke FTMD ITB dalam pelatihan pembuatan alat distilasi air tenaga surya atau Solar Still pada tanggal 28 Agustus – 2 September 2023. Solar Still berfungsi sebagai alat yang dapat memproses air asin/kotor menjadi air bersih menggunakan energi surya. Selain merancang Solar Still, para siswa dari Sumba Tengah juga berkunjung ke sejumlah laboratorium dan mendapatkan pengalaman terhadap suasana pendidikan tinggi untuk meningkatkan motivasi belajar melalui setiap kegiatan yang mereka lakukan di ITB. Kunjungan ini mereka dapatkan sebagai bentuk apresiasi juara pertama dalam lomba pembuatan Solar Still di SMA Kristen Waibakul. Lomba tersebut diselenggarakan di Sumba Tengah oleh FTMD ITB diwakili oleh tiga dosen FTMD ITB, Poetro Sambegoro, Ph.D., Dr.Eng. Firman Bagja Juangsa, S.T., M.T., dan Gea Fardias Mu’min, S.T., M.T. pada bulan Juni 2023 sebagai rangkaian dari kegiatan Pengabdian Masyarakat FTMD yang didanai oleh LPPM ITB.

Sebelumnya, kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh FTMD ITB pada tahun sebelumnya untuk membantu masyarakat Kabupaten Sumba Tengah untuk mengatasi masalah kelangkaan air bersih. Namun, hasil dari evaluasi kegiatan menyatakan bahwa antusiasme masyarakat menurun seiring berjalannya waktu. Pada tahun ini, FTMD ITB kembali mengunjungi Sumba Tengah untuk menyelenggarakan pelatihan kepada siswa/i SMA Kristen Waibakul selama tiga bulan. Hal tersebut dilakukan untuk mengembalikan antusiasme masyarakat terhadap Solar Still dan teknologi tepat guna lainnya. Menurut mereka institusi pendidikan dapat menjadi pintu masuk dari banyak permasalahan di pulau ini. Harapanya, segala bentuk demonstrasi, pelatihan, dan pendidikan yang dilaksanakan secara umum dapat memberikan kepercayaan kepada masyarakat Kabupaten Sumba Tengah untuk menggunakan teknologi ini.

Pada pertengahan Juni 2023, diselenggarakan kegiatan final dan penilaian lomba dari rangkaian kegiatan selama tiga bulan. Dalam lomba yang diselenggarakan, Siswa SMA Kristen Waibakul ditujukan untuk berkreasi dan membuat Solar Still ciptaan mereka sendiri dengan menyesuaikan bahan-bahan yang tersedia disana. “Karena memang targetnya bukan menciptakan Solar Still untuk produksi yang optimum, namun menciptakan alat yang murah dan dapat dibuat oleh masyarakat sekitar.”, ujar Dr.Eng. Firman Bagja Juangsa, S.T., M.T

Dari lima kelompok yang dibentuk di SMA Kristen Waibakul, terpilihlah satu kelompok yang beranggotakan lima orang sebagai juara, yaitu Yohana Rambu Tagu Pati, Putry Lestari Rambu Hawejur, Natasya Rambu Kareri Toga, Kendy Rambu Podu Huatu, Anggarius Umbu Karaha. Kelompok tersebut dipilih melewati proses penilaian yang ditetapkan oleh FTMD ITB. Kelompok yang meraih juara pertama kemudian mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke ITB.

Kegiatan rutin lima siswa/i SMA Kristen Waibakul di ITB adalah merancang Solar Still yang dipandu dan dibimbing oleh mahasiswa-mahasiswa Teknik Mesin yang dikoordinir oleh HMM. Solar Still yang dibuat kali ini lebih optimal dengan berbagai macam bahan dan peralatan, berbeda dengan yang mereka rancang saat di Sumba Tengah. Selain itu mereka diajak berkeliling-keliling ke laboratorium-laboratorium di ITB untuk menggiatkan minat-minat mereka, di antaranya Lab Motor Bakar dan Sistem Propulsi (LMBPS), Lab Energi Termal, Lab Teknik Pendingin, Lab Metalurgi dan Teknik Material, Lab Mesin Fluida, Flight Control System’s Rapid Prototyping Workshop (fcsRaptor), Workshop Kendaraan Listrik, Laboratorium SITH, dan Laboratorium Pengukuran Udara.

Pada kunjungan ini para siswa/I juga dibekali informasi penerimaan mahasiswa/i serta berbagai jalur dan kesempatan untuk masuk ITB yang diberikan oleh Direktorat Pendidikan. Melalui kegiatan sosialisasi tersebut, siswa/i SMA Kristen Waibakul sangat tertarik untuk melanjutkan studdi di ITB dan mereka juga sangat bangga bisa mewakili sekolahnya dalam kunjungannya ke ITB.

Dalam wawancara bersama lima siswa SMA Kristen Waibakul mereka menyampaikan kesan, pesan, serta harapan di masa depan mendatang.

“Saya ingin hubungan dengan ITB terus berlanjut, tidak boleh berhenti kerjasamanya. semoga siswa dari SMA Kristen Waibakul bisa masuk ITB.” ujar salah satu siswa

“Semoga suatu saat siswa SMA Kristen Waibakul atau masyarakat NTT bisa lahir satu sosok yang bermanfaat untuk masyarakat, tentunya lewat ITB.”, tambah Melkianus Katanga Malli, guru Fisika yang menjadi pembimbing kegiatan sekaligus pendamping dari SMA Kristen Waibakul.

Dalam catatannya, Gea Fardias Mu’min, S.T., M.T. menyampaikan harapan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat membantu masyarakat Sumba Tengah dalam mengatasi kelangkaan air bersih.

Andaipun belum bisa, paling tidak kami dapat membantu menunjukan alternatif teknologi tepat guna yang dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat.

Andaipun belum bisa, paling tidak kami dapat memotivasi anak-anak muda Sumba Tengah untuk berpikir kritis.

Andaipun belum bisa, paling tidak kami telah menunjukan jalan untuk masa depan yang lebih baik dengan memberikan paparan ke pendidikan tinggi.

Harapan kami, semoga dapat memberikan kontribusi walau sekecil apa pun.“