Bandung – Pada Sabtu, 11 Febuari 2023, bertempat di Aula Barat ITB, Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan acara Orasi Ilmiah Guru Besar ITB. Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Ir. Husaini Ardy dari Kelompok Keilmuan Ilmu dan Teknik Material, diberikan kesempatan untuk menyampaikan orasi Ilmiahnya dengan judul: “Peran Ilmu dan Teknik Material dalam Mendukung Industri di Indonesia”.  

Pada awal orasinya, ia mengingatkan mengenai bidang keahlian Teknik Material yang diperkenalkan oleh (alm.) Prof. Ir. Tata Surdia  dan (alm.) Prof. Ir. Harsono Taroepratjeka, MSIE, Ph.D melalui buku-buku yang mereka tulis mengenai produksi produk berbasis logam yang kini menjadi acuan mahasiswa dan para akademisi.  

Pembangunan industri di Indonesia juga terkait dengan ilmu dan teknik material. Prof. Husaini menyampaikan bahwa dalam bidang material teknik, masih terdapat banyak permasalahan yang perlu diatasi.  

Permasalahan ini terjadi karena pengaruh dari kualitas material yang terdegradasi. Diperlukan pemilihan material yang tepat dan sesuai dengan kondisi kerja dan lingkungan, sehingga keandala yang terjadi di pabrik dan biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan dapat dikurangi. Masalah-masalah tersebut masih membutuhkan partisipasi dan kontribusi tenaga ahli dari perguruan tinggi untuk membantu berjalannya industri karena pengetahuan tentang material teknik logam di Indonesia masih  berkembang. 

Sebagai seorang akademisi, beliau bersama tenaga pengajar lainya juga melakukan kerja sama dengan industri sebagai upaya menyelesaikan masalah diatas. Kerja sama yang dilakukan seperti pengujian material di laboratorium, menjadi konsultan dalam pemilihan material, menyelenggarakan kursus atau pelatihan, dan menganalisa kegagalan material pada industri. 

Salah satu kasus yang ditangani oleh Prof. Ardy dan tim, yaitu kegagalan pipa uap. Akibat dari peristiwa ini adalah kerugian yang cukup besar sebagai akibat dari kegagalan dan pemadaman pipa uap. Selain rugi materi, pabrik tersebut juga mengalami rugi waktu dimana proses penangananya bisa membutuhkan waktu satu minggu. 

Prof. Ardy dan tim melakukan prosedur analisis menyeluruh yang meliputi proses verifikasi komposisi kimia, kekuatan, dan struktur mikro dari material pipa uap. Kemudian, mereka melakukan pemeriksaan aspek metalurgi dan mekanikal seperti pengamatan terhadap struktur mikro pipa uap yang pecah, perhitungan tegangan tangensial pada dinding pipa, serta dilakukan analisis kekuatan atau ketahanan material di temperatur tinggi. 

Berdasarkan hasil analisis oleh Prof. Ardy dan tim, ditemukan bahwa penyebab utama kegagalan pipa uap yang terjadi selama tiga bulan adalah karena ketidak hati-hatian operator saat melakukan pemotongan pipa serta pelaksanaan prosedur perbaikan yang tidak tepat. 

Beliau juga menyampaikan beberapa kasus lain dari hasil kerja sama tim FTMD dengan Industri terkait dengan kajian umur teknis pipa penyalur. Beliau juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang berikan untuk terlibat dalam menyelesaikan masalah praktis di dunia Industri. Keterlibatan ini bermanfaat bukan hanya untuk pengetahuan akademisi saja, tetapi juga sebagai tempat bermain mahasiswa Program Studi Teknik Material untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari.