Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB melalui kepakaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki, telah berperan penting dalam menyelesaikan permasalahan yang ditemukan di berbagai sektor industri di Indonesia. Dengan pemikiran inovatif, FTMD memberikan dedikasi yang kuat dalam mengabdi pada Nusantara. Kontribusi FTMD merata ke seluruh penjuru negeri, baik melalui pengabdian kepada masyarakat maupun keterlibatan dalam proyek strategis nasional, salah satu contohnya adalah peran aktif FTMD dalam pembangunan Pabrik Katalis Merah Putih. 

Katalis Merah Putih yang dikembangkan oleh Laboratorium Teknologi Reaksi Kimia dan Katalisis – ITB  mengonversi minyak sawit menjadi berbagai jenis bahan bakar nabati. Selama lima tahun terakhir, ITB, melalui Teknik Kimia ITB bekerja sama dengan RTI Pertamina untuk mengembangkan Katalis Merah Putih ini. Dalam skala laboratorium, katalis tersebut telah diuji coba dan terbukti efektif dalam mengubah minyak sawit menjadi Bahan Bakar Nabati (BBN), diesel nabati, avtur nabati, dan bensin nabati. 

Keberhasilan riset dari tim Katalis Merah Putih mendorong ITB melalui PT Rekacipta Inovasi ITB bersama PT Pertamina (Persero) dan PT Pupuk Kujang bekerja sama untuk menghasilkan langkah yang signifikan dalam pengembangan sumber daya energi berbasis kelapa sawit. Ketiga institusi tersebut sepakat dan telah mendirikan PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI) sebagai sebuah perusahaan patungan yang bertujuan untuk membangun pabrik katalis merah putih. 

Langkah ini merupakan kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Perguruan Tinggi BHMN yang memiliki tujuan untuk mengurangi ketergantungan impor katalis dari luar negeri. PT KSI akan memainkan peran penting dalam merealisasikan program pengembangan sumber daya energi berkelanjutan dengan menggunakan kelapa sawit. 

Dalam proses pembangunan pabrik katalis ini, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB (FTMD) memainkan peran penting. FTMD memberikan dorongan, bantuan, dan dukungan dalam merancang mesin peralatan produksi Katalis Merah Putih. Beberapa staf FTMD dan alumninya terlibat pada perancangan mesin mulai dari proses awal pembuatan katalis. Ir. I Made Astina, Ph.D., salah satu dosen dan peneliti dari Kelompok Keahlian Konversi Energi, terlibat dan bertanggung jawab pada bagian termal serta merancang konsep alat dan mesin yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembuatan katalis, salah satunya Box Dryer. Kemudian, Prof. Dr. Ir. Bagus Budiwantoro, salah satu dosen dan peneliti dari Kelompok Keahlian Perancangan Mesin, bertanggungjawab pada perhitungan struktur dari konsep yang telah dirancang. Prof. Dr. Ir. Muljo Widodo Kartidjo, purnabakti dosen dan peneliti dari Kelompok Keahlian Teknik Produksi Mesin, terlibat dalam perancangan produksi alat tersebut dalam skala industri. Salah satu Alumni Teknik Mesin ITB, Sapto Adi Nugroho, S.T., juga terlibat dalam hal instrumentasi dan instalasi.  

Perancangan adalah proses yang kompleks. Tidak ada desain yang langsung sempurna begitu saja. “Desain itu merupakan proses iterasi…” jelas Prof. Dr. Ir. Bagus Budiwantoro.

Pabrik Katalis Merah Putih

Dr. Eng. Ir. Iman Kartolaksono Reksowardojo (kiri) dan Ir. I Made Astina (kanan) sedang berada di PT Katalis Sinergi Indonesia

Keterlibatan FTMD dalam pembangunan Pabrik KSI secara langsung berimplikasi terhadap peningkatan prosentase penggunaan Komponen Dalam Negeri (TKDN).  Lebih lanjut, kontribusi FTMD dalam pembangunan PT KSI merupakan bukti betapa pentingnya kolaborasi dan kerja sama antar disiplin ilmu. 

Pengembangan katalis ini diharapkan memiliki potensi yang signifikan dalam mendukung penggunaan energi terbarukan di Indonesia. Minyak sawit merupakan salah satu sumber daya alam yang melimpah di negara ini, dan dengan adanya katalis merah putih, minyak sawit dapat dimanfaatkan secara lebih efisien dan berkelanjutan. 

Selain itu, pengembangan katalis ini juga dapat berkontribusi pada sektor industri dan ekonomi Indonesia. Dengan memiliki teknologi dan keahlian dalam mengolah minyak sawit menjadi berbagai jenis bahan bakar nabati, Indonesia dapat meningkatkan nilai tambah produk ekspor dan menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan. 

Penulis : Ainayya Azzahra