Salah satu inisiatif unggulan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), membawa dampak positif bagi mahasiswa di seluruh Indonesia. Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) menjadi salah satu turunan program yang memberikan kesempatan istimewa kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi beragam bidang ilmu di perguruan tinggi di luar pulau selama satu semester. Sebagai salah satu mahasiswa yang berhasil meraih kesempatan PMM Batch 3, Finka Christy Elnence Paath, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi, berbagi pengalamannya yang mengesankan selama menjalani pertukaran di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB. 

Dalam wawancara eksklusif bersama Tim Media FTMD, Finka menyebutkan bahwa saat pendaftaran PMM, program tersebut tidak tersedia, sehingga Finka memilih teknik material. Namun, keberuntungan menyertainya, karena ketika diterima di PMM, Finka menemukan bahwa Teknik Mesin di ITB terbuka untuk pertukaran mahasiswa. 

Selama semester di FTMD ITB, Finka mengalami budaya kampus yang berbeda. Ketika di Manado, mahasiswa mesin santai dengan kaos, di ITB semua orang berpakaian rapi dengan kemeja. Meski awalnya mengejutkan, Finka merasa diterima dengan hangat oleh mahasiswa FTMD ITB yang ramah dan penuh antusias. 

Finka juga memberikan apresiasi kepada para dosen di FTMD ITB yang ramah dan mereka selalu tersenyum serta berbagi banyak pengalaman dengan mahasiswa. 

Belajar di FTMD ITB membawa kegembiraan tak terhentikan bagi Finka. Mulai dari dosen yang ramah hingga fasilitas yang lengkap, semuanya membuatnya sangat menikmati pengalaman tersebut. Finka mengapresiasi laboratorium yang keren, praktikum yang terorganisir dengan baik, dan ujian pra-praktikum yang membuat persiapan benar-benar maksimal. 

Menurut Finka, FTMD ITB bukan hanya tentang belajar, tetapi juga mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh sebelum masuk ke dalam mata kuliah. Finka berpendapat bahwa FTMD ITB, terutama Teknik Mesin, layak menjadi pilihan PMM. Meskipun tingkat kesulitan di ITB membuatnya ingin menangis setiap hari, Finka merasa nyaman karena mahasiswa reguler di sana sangat baik, selalu membantu, dan tidak pernah meninggalkannya sendirian. 

Salah satu momen berkesan bagi Finka adalah ketika ia pertama kali masuk kuliah dan langsung dihadapkan dengan ujian pada pukul 19.00. Meskipun terasa seperti ujian, Finka merasa itu lebih seperti ujian keberanian yang menyenangkan, terutama karena dilakukan pada malam hari. 

 “Impresiku terhadap FTMD? Luar biasa! Menantang tetapi sangat mengasyikkan. Terima kasih kepada semua mahasiswa FTMD dan juga kepada para dosen, terutama Pak Pandji, yang telah membimbing kami dengan sabar. Semoga FTMD ITB, khususnya Teknik Mesin, selalu solid. Dan semoga Batch 4 Pertukaran Mahasiswa Merdeka sama serunya seperti sekarang. Terima kasih semuanya!”