Bandung – Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) ITB telah melaksanakan salah satu tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat dengan tajuk M-Solving Project: Kolecer Setrum. Melalui proyek ini, HMM ITB berhasil membangun sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) mikro dengan daya 1000W sebagai sumber listrik tambahan untuk menjawab masalah pasokan listrik di Desa Cintaasih, Kabupaten Bandung Barat. Proyek ini telah beroperasi dan diresmikan pada tanggal 23 Juli 2022. 

Desa Cintaasih merupakan salah satu dari sekian banyak desa di Kabupaten Bandung Barat yang tidak luput dari masalah pasokan listrik. Meski jaraknya tidak jauh dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang terletak pada Waduk Saguling, Desa Cintaasih tidak serta-merta menjadi terhindar dari masalah tersebut. Infrastruktur yang kurang memadai membuat pasokan listrik yang diterima desa ini menjadi tak cukup stabil. Alhasil, faktor cuaca pun masih memiliki pengaruh yang besar terhadap bisa atau tidaknya warga desa menikmati listrik di rumah mereka. Infrastruktur yang kurang memadai tersebut seringkali menyebabkan beberapa kerugian bagi warga desa dalam menunjang kebutuhan listrik mereka, seperti seringnya mati lampu pada malam hari, terlebih lagi saat datangnya badai. Kerentanan infrastruktur akan bencana alam juga akan sangat menyulitkan mengingat perbaikan membutuhkan waktu yang jauh lebih lama karena akses desa yang sulit.

Mengetahui permasalahan tersebut, Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) ITB berupaya untuk menghubungkan kebutuhan dengan budaya sekitar, berharap dapat memberikan solusi yang efektif dan juga edukatif terhadap masalah yang telah disebutkan sebelumnya. M-Solving Project yang bertajuk Kolecer Setrum ini merupakan upaya HMM ITB untuk memberikan makna dan manfaat lebih bagi budaya kolecer setempat untuk juga bisa membantu menyelesaikan masalah kelistrikan yang ada pada desa ini. Kentalnya budaya kolecer pada Desa Cintaasih diharapkan dapat menjadi perantara yang kuat sehingga proyek ini dapat menarik perhatian lebih banyak masyarakat. Adapun kolecer sendiri merupakan merupakan kincir angin yang pada umumnya terbuat dari bambu. Kincir angin tersebut memiliki ukuran yang beragam, mulai dari 0,5 meter hingga mencapai empat meter. Desa Cintaasih yang terletak pada Provinsi Jawa Barat menjadi lekat dengan budaya kolecer, kebudayaan yang kerap ditemukan pada daerah Jawa Barat lainnya, seperti Sukabumi dan Purwakarta. Ketika kolecer terpasang dan berputar, benda ini akan menghasilkan suara kencang yang menjadikan ciri khas dan pesona kolecer dari masing-masing daerah. Ketika musim angin tiba, warga Desa Cintaasih dengan marak berlomba-lomba untuk menunjukkan kolecernya, dan bukit-bukit akan ramai akan suara gemuruh dari putaran kolecer-kolecer tersebut. 

Melalui proyek ini, HMM ITB ingin menghadirkan suatu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) mikro dengan daya 1000W sebagai sumber listrik tambahan untuk bangunan MA Anwarurrohman. Terlebih dari itu, sistem yang telah dibangun telah dirancang untuk mampu menampung daya listrik sebanyak 2 kWh sehingga listrik masih dapat digunakan pada keadaan darurat yaitu saat ketika pasokan listrik dari PLN terputus. Pembangunan PLTB ini juga ditujukan untuk memperkenalkan kepada masyarakat akan potensi dan teknologi dari sumber listrik EBT yang telah disampaikan melalui penyuluhan secara langsung. M-Solving Project: Kolecer Setrum sudah mulai memasuki tahap perencanaannya sejak bulan Oktober tahun 2021 lalu. Sebagai langkah awal, HMM ITB terlebih dahulu memperkenalkan dirinya melalui kunjungan-kunjungan kepada masyarakat desa dan juga Kepala Desa Cintaasih. Kunjungan ini diharapkan mampu untuk mempererat tali persaudaraan yang telah susah payah dibangun oleh para mahasiswa-mahasiswa ITB yang sudah terlebih dahulu melakukan pengabdian sosial di Desa Cintaasih. Berikutnya, HMM ITB merangkul Himpunan Mahasiswa Meteorologi (HMME) ITB untuk bersama melakukan survey potensi angin di Desa Cintaasih yang dilaksanakan selama 3 bulan lebih. Pasca sembilan bulan perencanaan, HMM ITB, dengan kerja sama dari beragam organisasi mahasiswa lainnya serta masyarakat Desa Cintaasih, akhirnya berhasil membangun sebuah PLTB mikro yang telah beroperasi dan diresmikan pada tanggal 23 Juli 2022. 

Budaya kolecer yang menjadi kebanggaan warga Desa Cintaasih telah menjadi inspirasi bagi HMM ITB, untuk berkontribusi pada pembangunan teknologi yang tidak menanggalkan keterikatannya dengan budaya lokal sedikitpun. Teknologi harus bergandengan secara linear dengan kehidupan bermasyarakat, agar manfaatnya selalu dapat dirasakan pada setiap linimasa kehidupan bermasyarakat. HMM ITB berharap bahwa dengan dibangunnya PLTB mikro untuk MA Anwarurrohman, cuaca tidak lagi menjadi sebuah penghalang bagi generasi penerus di Desa Cintaasih yang ingin terus menempuh pendidikannya. Terlebih lagi, HMM ITB berharap bahwa momentum ini dapat dijadikan contoh bagi mahasiswa lain dan juga adik-adik penerus kepemimpinan Desa Cintaasih untuk selalu membangun desanya tercinta menjadi lebih baik lagi dengan teknologi, dengan apa yang telah ditanam lewat pendidikan yang adik-adik telah lalui. Seperti kata B. J. Habibie, “Teknologi adalah kunci dari kemajuan bangsa ini.”