Bandung – Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB terus mendukung program International Mobility dengan menjalin kerjasama yang erat dengan lebih dari 30 universitas mitra di seluruh dunia. Salah satu mahasiswa yang memanfaatkan peluang ini adalah Darian Soetanto, mahasiswa Teknik Dirgantara angkatan 2020, yang melaksanakan studi semester di University of Twente (UT). 

Dalam periode tertentu, Darian mengikuti mata kuliah Cybersecurity and Cybercrime pada kuartal pertama dan Innovations in Sustainability pada kuartal kedua. Ia menjelaskan bahwa pilihannya didorong oleh ketertarikan pada keberlanjutan dan keamanan siber. “Kedua mata kuliah ini sangat berbeda, tetapi University of Twente memungkinkan saya mengambil keduanya. Keberlanjutan dan keamanan siber adalah dua topik yang menarik bagi saya, dan saya tertarik pada keberlanjutan setelah diperkenalkan selama studi di FTMD,” ungkap Darian. 

Seiring arah masa depan menuju keberlanjutan, tantangan untuk menjaga keberlanjutan akan semakin mendesak. Darian berharap dapat mendapatkan wawasan dan pengetahuan lebih lanjut melalui mata kuliah tersebut. Di sisi lain, seiring teknologi semakin maju, kebutuhan akan keamanan siber menjadi tak terhindarkan. Oleh karena itu, ia mengambil mata kuliah keamanan siber untuk memahami praktik keamanan siber dan implikasinya, serta bagaimana itu akan memengaruhi masyarakat dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi peluang menjadi rentan di internet dan melindungi privasi. 

Meskipun mata kuliah yang diambil berbeda dengan jurusan utamanya di Teknik Dirgantara ITB, Darian menekankan bahwa keduanya masih relevan untuk masa depan. Ia mendapatkan wawasan dari etika dalam keamanan siber dan kejahatan siber hingga perancangan dan implementasi regulasi. Dalam mata kuliah keamanan siber, mahasiswa juga melakukan praktik langsung terhadap bagaimana beberapa kejahatan siber dilakukan dan bagaimana mencegahnya. Dalam mata kuliah keberlanjutan, fokusnya adalah mengembangkan pemikiran dan praktik desain untuk mencari solusi berkelanjutan 

Salah satu tugas menarik yang diemban Darian adalah membantu pemerintah setempat di Belanda dengan mengidentifikasi kerentanan dalam situs web mereka. Selain itu, ia juga memilih topik tentang Pelayaran Dalam Negeri di Belanda dan mencari solusi desain kasar untuk membuatnya bebas emisi. 

Studi di luar negeri juga memberikan kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang baru dan membuat teman dari berbagai negara. Darian berbagi, “Dari sini, kita bisa berbagi tentang negara kita sendiri dan bertukar pandangan tentang perbedaan kami. Sebagai bonus, Anda juga bisa bersantai dengan mereka dan bersenang-senang. Secara keseluruhan, ini membantu saya menjadi lebih terbuka terhadap perbedaan dan perubahan, meningkatkan cara saya berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda sambil memperluas jaringan saya.” 

Melalui pengalaman belajar di luar negeri, Darian menyimpulkan bahwa ini adalah pengalaman pembelajaran yang luar biasa. Bukan hanya belajar di dalam kelas dari dosen, tetapi juga belajar bagaimana tumbuh sebagai individu, menghadapi situasi dan tantangan baru yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Beradaptasi dan belajar terhadap lingkungan, baik itu iklim atau makanan, merupakan hal yang menarik bagi Darian. Namun, dapat bertemu dengan orang-orang baru, membuat teman dari berbagai penjuru dunia, adalah pengalaman yang memukau baginya. 

Pengalaman studi di luar negeri seperti yang dialami Darian Soetanto membawa berbagai manfaat dan pembelajaran yang tidak hanya berkaitan dengan akademis tetapi juga pengembangan pribadi, membentuk visi yang lebih global, dan memperluas cakrawala mahasiswa Indonesia di kancah internasional.