Pameran Produk dan Poster Hasil Karya Mahasiswa, sudah menjadi acara tahunan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, merupakan sebuah misi panjang yang diselesaikan para mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Mesin dengan ragam ide dan inovasi. Pameran ini menampilkan rancangan produk rekayasa karya mahasiswa yang merupakan hasil akhir dari mata kuliah Perancangan Produk Rekayasa (MS3203) dan Purwarupa Produk Rekayasa (MS4100).  

Pameran Purwarupa ini ditujukan sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa untuk menyelesaikan rancangan dan anggaran produk rekayasa yang mereka ajukan. Lebih dari itu, pameran ini juga diselenggarakan dengan tujuan mempromosikan produk rekayasa yang telah dibuat mahasiswa kepada khalayak umum. Dengan harapan, produk rekayasa tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut baik dengan oleh industri, komunitas masyarakat, atau lembaga penelitian. 

Jauh sebelum para mahasiswa berhasil menampilkan produk mereka di Aula Barat ITB, tempat dilaksanakanya pameran purwarupa, ada banyak tahapan serta proses panjang yang mereka lalui dalam kurun waktu satu tahun. Proses dan persiapan tersebut dimuat dalam mata kuliah Perancangan Produk Rekayasa dan Purwarupa Produk Rekayasa.  

Awal Proses Panjang Perancangan dan Purwarupa Produk Rekayasa

Bermula dari Prof.Ir. Djoko Suharto, M.Sc.,Ph.D., yang mencoba untuk mengaitkan program pendidikan dengan pengembangan industri sejak tahun 1978. Beliau kemudian mengembangkan mata kuliah Perancangan untuk Keterbuatan. Tujuan dari mata kuliah ini tentunya untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa bagaimana permasalahan-permasalahan di Industri secara riil. Kemudian, mata kuliah tersebut kini telah berkembang menjadi Perancangan Produk Rekayasa (MS3203) dan Purwarupa Produk Rekayasa (MS4100). 

Dr. Ir. I Wayan Suweca, D.E.A., salah satu pengelola dua mata kuliah ini menjelaskan bahwa konsep awal dari kedua mata kuliah ini dalah proses penciptaan produk rekayasa yang melalui dua tahapan. 

Tahap awal yaitu tahap penciptaan di alam mental atau mental creation. Dimana pada tahap ini, mahasiswa dituntut untuk menemukan ide atau permasalahan di sekitar untuk ditemukan solusinya. Mahasiswa akan dibentuk berkelompok untuk mencari ide tersebut sampai bisa menuangkan solusi dan inovasi yang didapat menjadi gambar kerja (blue print) serta anggaran biaya yang dibutuhkan. Tahapan ini dilakukan pada mata Perancangan Produk Rekayasa (MS3203) dengan bobot 3 SKS. 

Pada tahap ini, tidak ada batasan tertentu untuk para mahasiswa dalam mencari permasalahan atau kebutuhan yang ada di masyarakat. Mereka juga dibebaskan untuk mencari ide permasalahan melalui wawancara, observasi, dam lainya. Namun, hadirnya dosen pembimbing akan menjadi parameter terhadap kegiatan perencanaan dan penciptaan produk rekayasa yang akan dilakukan dikemudian hari. Apabila cakupan masalah atau topik yang diambil cukup besar, maka topik tersebut akan dibagi menjadi beberapa bagian besar yang akan dirancang oleh berbagai kelompok. 

Berbicara mengenai tema terkait produk rekayasa pada tiap tahunnya, para dosen FTMD menentukan bedasarkan isu-isu terkini. Seperti contohnya pada tahun 2019, tema yang diambil adalah pandemi COVID-19 di mana barang atau produk yang dirancang berupa pencegahan atau alat-alat kesehatan. Selain itu, ada juga produk yang berulang seperti alat pertanian baik pasca panen atau sebelum panen. Tetapi tetap menitik beratkan pada menghilangkan kelemahan atau kekurangan pada produk yang sudah ada.  

Dengan tim dan dosen pembimbing yang sama, proses penciptaan produk rekayasa dilanjutkan ketahap selanjutnya yaitu kreasi fisik (physical creation). Pada tahap ini mahasiswa mulai menerjemahkan yang semula berbentuk rancangan gambar kerja menjadi produk tiga dimensi. Tahapan ini diampu pada mata kuliah Purwarupa Produk Rekayasa (MS4100) dengan bobot 2 SKS. 

Kolaborasi dengan Program Studi Lainnya

Sejak tahun 2014, beberapa mahasiswa dari Program Studi Sarjana Manajemen Rekayasa Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI) mengambil mata kuliah Perancangan Produk Rekayasa (MS3203), walaupun mereka tidak wajib seperti mahasiswa Teknik Mesin untuk melanjutkan ke mata kuliah Purwarupa Produk Rekayasa (MS4100). 

“Selain Manajemen Rekayasa Industri, mahasiswa dari Seni Rupa dan Teknik Elektro juga pernah bergabung mengambil mata kuliah ini” jelas Dr. Ir. I Wayan Suweca, D.E.A.

Contoh Hasil Rancangan Produk Rekayasa di Bidang Kesehatan

Kriteria Penilaian

Pameran Purwarupa diselenggerakan tidak hanya semata-mata menampilkan produk rekayasa saja, tetapi ada sejumlah bobot penilaian yang diambil. Mulai dari latar belakang ide, proses perancangan, kinerja produk, hingga teknik presentasi para mahasiswa dinilai secara detail. Butir penilaian tertinggi adalah keberfungsian produk yang mereka buat. Pada akhir acara, FTMD memberikan sejumlah apresiasi dan penghargaan untuk kelompok-kelompok terbaik.  

Selain dari produk, kinerja tiap individu mahasiswa juga dinilai yaitu kontribusi ide pada kelompok, penyusunan laporan akhir, dan bentuk kerja sama dalam kelompok, dan sebagainya. 

Tujuan dan Manfat untuk Mahasiswa

“Para mahasiswa harus punya pengalaman paling tidak, sekali dalam studinya, mengintegrasikan dan menerapkan kuliah-kuliah yang sudah diambil melalui perancangan/ pengembangan serta pembuatan produk.” jelas Dr. Ir. I Wayan Suweca, D.E.A ketika ditanya tujuan dari dua mata kuliah panjang ini. 

Dalam penerapan ilmu perancangan teknik (engineering design), mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan teknikalnya mulai dari menentukan alternatif solusi dari sebuah permasalahan, melakukan pemilihan material, menganalisa kekuatan struktur, menentukan tata letak produk, sampai membuat gambar mesin. Pada tahap ini, mahasiswa akan mengintegrasikan seluruh ilmu yang sudah diperoleh pada perkuliahan sebelumnya.  

Selanjutnya dalam kuliah Purwarupa Produk Rekayasa, mahasiswa akan menerapkan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan proses produksi/manufaktur yang paling cocok, menentukan teknik perakitan, dan menerapkan toleransi geometri yang perlu diaplikasikan dalam pengembangan produknya. 

“Seluruh pengalaman tersebut diharapkan akan berguna ketika mereka memasuki dunia kerja.” Dr. Ir. I Wayan Suweca, D.E.A mengakhiri penjelasanya. 

Beliau berharap seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini dapat menjalaninya dengan serius, sehingga tujuan dari matakuliah tersebut dapat tercapai. Selain itu, beliau berharap adanya Pameran Purwarupa tersebut dapat menarik pihak luar seperti industri, masyarakat umum atau lembaga penelitian untuk dapat memberikan dukungan demi kelancaran pelaksanaan dua mata kuliah ini.