Bandung – Kementerian Kesehatan RI membentuk Komite Nasional Teknologi Robotik Bidang Kesehatan sebagai langkah strategis untuk mempercepat pengembangan dan penerapan teknologi robotik di sektor kesehatan nasional. Komite ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk para peneliti dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (FTMD ITB).

Peneliti FTMD ITB yang tergabung dalam komite tersebut meliputi Dr. Eng. Sandro Mihradi, Dr. Budi Heryadi, S.T., M.T., Prof. Dr. Ir. Hermawan Judawisastra, M.Eng., serta Vani Virdyawan, S.T., M.T., Ph.D.

Pada 3–4 November 2025, anggota komite dari FTMD ITB bersama Ketua Komite Nasional Teknologi Robotik Bidang Kesehatan, Ir. Agus Tjahajana Wirakusumah, S.E., M.Sc., IPU, melakukan kunjungan kerja ke sejumlah rumah sakit di Bandung yang telah memanfaatkan teknologi robotik untuk layanan medis. Rumah sakit tersebut antara lain RSUD Hasan Sadikin, RS Mayapada, dan RS Borromeus. Kunjungan ke RSUD Hasan Sadikin menjadi salah satu agenda penting. Di RSHS, tim komite meninjau pengembangan pilot project program robotic telesurgery.

Selain memperkuat kolaborasi lintas lembaga, kunjungan ini juga bertujuan mempercepat adopsi teknologi robotik di berbagai layanan kesehatan yang menjadi fokus strategis komite. Teknologi-teknologi tersebut diproyeksikan dapat mendukung peningkatan layanan KJSU–KIA, yaitu Kanker, Jantung, Stroke, Urologi (KJSU), serta Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang merupakan program layanan prioritas Kementerian Kesehatan.

FTMD ITB memiliki rekam jejak kuat dalam riset teknologi kesehatan. Salah satu inovasinya adalah 3D printed wafer untuk operasi koreksi rahang yang dikembangkan oleh Ir. Satrio Wicaksono, S.T., M.Eng., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., dan Prof. Ir. Andi Isra Mahyuddin, Ph.D., bekerja sama dengan KSM Bedah Mulut Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

FTMD ITB juga mengembangkan teknologi soft robotic untuk prosedur intubation, bronchoscopy, dan colonoscopy dengan sayatan minimal. Riset ini menghasilkan prototipe jarum robotik steerable yang terinspirasi dari mekanisme penusukan nyamuk dan tawon, memungkinkan manuver presisi tanpa merusak jaringan. Perkembangan teknologi soft robotic untuk kolonoskopi berbasis gerak peristaltik yang juga terinspirasi dari cara gerak cacing. Penelitian ini dipimpin oleh Vani Virdyawan, S.T., M.T., Ph.D., bersama Ir. Indrawanto, M.Eng., Ph.D. Inovasi-inovasi tersebut diharapkan memperkuat kemandirian teknologi kesehatan nasional dan menjadi fondasi penerapan robotik medis di berbagai fasilitas layanan kesehatan.

Pembentukan komite ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempercepat inovasi teknologi kesehatan. Langkah tersebut juga menjadi investasi jangka panjang untuk memperluas pemanfaatan solusi robotik di fasilitas kesehatan sekaligus meningkatkan kompetensi tenaga medis dalam menghadapi digitalisasi layanan kesehatan.