Program Magister Double Degree Teknik Dirgantara, hasil kolaborasi antara Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, École Nationale de l’Aviation Civile (ENAC), dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub),  melaksanakan sesi monitoring dan evaluasi untuk melihat perkembangan studi para peserta program. Acara yang diadakan pada tanggal 1 November 2024 ini bertujuan untuk memastikan pencapaian akademik dan kualitas pengajaran serta membahas langkah-langkah strategis dalam memperkuat tujuan program yang lebih besar. 

Sesi evaluasi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang terkait dengan kelancaran program, antara lain Bapak Ibnu Romadhona selaku Kepala Bidang Perencanaan di Kemenhub, Bapak Hilmi Wiko Faisal sebagai Penelaah Teknis Kebijakan, dan Bapak Ari Iqbal Alfian. Acara ini dibuka oleh Dr. Sandro Mihradi, Kepala Program Studi Pascasarjana FTMD ITB, yang juga dihadiri oleh Dr. Taufiq Mulyanto, Dr. Riza Wirawan, M.T. serta sejumlah dosen FTMD ITB lainnya. 

Dalam pemaparannya, Dr. Sandro Mihradi menjelaskan bahwa program Magister Double Degree Teknik Dirgantara ini telah memasuki batch keempat. Program batch 4 telah dimulai pada Agustus 2024, sementara batch 3 sudah berangkat ke universitas mitra di ENAC, Prancis. Batch 2 tengah dalam proses penyelesaian studi, dan batch pertama telah menyelesaikan program mereka dengan kelulusan pada April 2024. Dr. Sandro juga menekankan pentingnya program ini dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di sektor transportasi udara, dengan tujuan utama untuk menghasilkan tenaga ahli yang siap bersaing di tingkat global. 

Program Magister Double Degree ini dirancang untuk mempersiapkan para mahasiswa agar memiliki kompetensi dan kapabilitas yang diperlukan dalam industri penerbangan internasional yang terus berkembang. Kolaborasi dengan ENAC, salah satu universitas terkemuka di dunia di bidang penerbangan, bertujuan untuk mengisi kekurangan tenaga profesional yang menguasai teknologi terbaru di sektor transportasi udara Indonesia. Hal ini sangat relevan mengingat Indonesia, sebagai negara dengan sektor transportasi udara yang terus berkembang, membutuhkan sumber daya manusia yang mampu mengintegrasikan inovasi teknologi untuk mempercepat kemajuan di sektor ini. 

Melihat keberhasilan program ini, Mentri Perhubungan RI yang disampaikan melalui Bapak Ibnu Romadhona bahwa merasa puas melihat dari progress yang dihasilkan dari program ini. Beliau juga menyampaikan bahwa ke depannya program kerja sama ini akan terus diperkuat dengan penambahan berbagai jenis beasiswa alternatif. Ini bertujuan untuk memberikan kesempatan lebih luas kepada para calon profesional Indonesia dalam mengembangkan potensi dan keterampilan mereka, dengan harapan dapat menghasilkan lebih banyak lagi tenaga ahli yang mampu berperan aktif dalam memajukan sektor transportasi udara Indonesia. 

Dengan adanya dukungan beasiswa yang semakin bervariasi, diharapkan program ini dapat melahirkan lebih banyak profesional yang berkompeten dan berstandar internasional. Para lulusan program ini diharapkan dapat memegang peranan penting dalam menghadapi tantangan global, sekaligus berkontribusi pada kemajuan dan daya saing industri penerbangan Indonesia di panggung internasional.