Empat Dosen FTMD Raih Penghargaan Dies Natalis ITB ke-66
Bandung – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-66, Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Sidang Terbuka Dies Natalis ke-66 pada Senin (3/3/2025). Acara tersebut diselenggarakan secara luring di Aula Barat, Kampus ITB Ganesha, dan turut disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi Institut Teknologi Bandung.
Tahun ini, peringatan Dies Natalis ITB mengangkat tema “Membangun Ekosistem Kolaborasi Sains, Teknologi, Seni, dan Humaniora untuk Inovasi Berdampak dan Berkelanjutan”. Tema ini mencerminkan komitmen ITB dalam memperkuat sinergi lintas disiplin demi menghasilkan inovasi yang tidak hanya berdampak, tetapi juga berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
Pada kesempatan tersebut, ITB menghadirkan Orasi Ilmiah yang disampaikan oleh Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng. Beliau merupakan akademisi sekaligus praktisi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam berbagai proyek rekayasa berprofil tinggi serta keahlianya di bidang rekayasa komputasi.
Selain orasi ilmiah, agenda Sidang Terbuka juga diisi dengan prosesi pemberian penghargaan kepada para dosen yang telah memberikan kontribusi luar biasa di berbagai bidang. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam mendukung pengembangan ITB dan memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.
Berikut daftar penerima penghargaan dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB:
- Bidang Pengabdian Masyarakat
Prof. Dr. Ir. Ari Darmawan Pasek
(Kelompok Keahlian Ilmu dan Rekayasa Termal) - Bidang Pengembangan Institusi
Rianto Adhy Sasongko, S.T., M.Sc., Ph.D.
(Kelompok Keahlian Mekanika dan Operasi Terbang) - Bidang Penelitian/Karya Inovasi
Yunendar Aryo Handoko, S.T., Ph.D.
(Kelompok Keahlian Dinamika dan Kendali) - Bidang Pengajaran
(Alm.) Prof. Dr. Ir. Bambang Kismono Hadi
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., di Aula Barat ITB. Selamat kepada para dosen penerima penghargaan. Semoga dedikasi dan karya-karya mereka terus menginspirasi sivitas akademika serta berkontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan dan inovasi di ITB maupun Indonesia.
Selain penghargaan kepada para dosen, ITB juga menganugerahkan Ganesa Wira Adiutama, yaitu penghargaan khusus bagi para mantan pimpinan badan-badan utama ITB yang baru menyelesaikan masa jabatannya.
Ketua Senat Akademik ITB, Prof. Edy Tri Baskoro, M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Dies Natalis ke-66 merupakan momentum reflektif atas perjalanan panjang ITB sebagai institusi pendidikan tinggi yang selalu menjunjung keunggulan akademik, inovasi, serta dedikasi dalam membangun bangsa.
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., juga menekankan pentingnya transformasi ITB menuju Fourth Generation University (4GU) yang unggul dan berdampak. Menurutnya, di era yang semakin kompleks, ITB tidak bisa lagi mengandalkan pendekatan monodisiplin atau bahkan multidisiplin saja. “Kita harus menembus sekat-sekat keilmuan dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu melalui pendekatan transdisiplin. Dengan cara inilah kita mampu melahirkan solusi inovatif yang relevan bagi masyarakat,” tegasnya.
Prof. Tatacipta juga menambahkan bahwa pendekatan transdisiplin sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan-tantangan global seperti perubahan iklim, kesehatan global, ketahanan pangan, kecerdasan buatan, hingga keberlanjutan industri nasional. “Melalui kolaborasi sains, teknologi, seni, desain, dan humaniora, ITB siap memperkuat perannya dalam pembangunan bangsa yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Turut hadir secara daring, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., yang menyampaikan apresiasi atas kiprah ITB selama ini. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa ITB telah terbukti mampu mencetak pemikir, inovator, dan pemimpin-pemimpin bangsa yang berkontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia di berbagai sektor.