Bandung – Dalam rangka perayaan 100 tahun industri otomotif Indonesia, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN) gelar serangkaian acara di ITB. Salah satu rangkaian acara tersebut adalah Kuliah Umum mengenai “Advanced Automotive Green Technology Toward Carbon Neutral”. Kuliah umum ini diselenggarakan di Aula Timur, ITB pada Rabu (30/11/22). Pemaparan Kuliah Umum ini dilakukan secara langsung oleh praktisi di bidang industri otomotif yaitu Ir. Daniel Dirgantara Putra, alumni Teknik Mesin ITB, selaku General Manager Engineering Management Division PT TMMIN.

PT TMMIN Gelar Kuliah Umum

Direktur PT TMMIN, Bob Azam, dalam sambutanya menjelaskan tekad PT TMMIN dalam menghadirkan teknologi yang bisa diakses seluruh lapisan masyarakat Indonesia di tengah transisi industri hijau yang lebih bersih. Beliau juga menegaskan pentingnya peran akademisi dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal untuk memanfaatkan peluang serta potensi sebaik-baiknya di masa transisi ini. Hadirnya kuliah umum ini harapannya bisa menambah pengetahuan para mahasiswa mengenai perkembangan industri otomotif yang lebih bersih menuju netralisasi karbon dari sisi praktisi industri otomotif Indonesia.

Ir. Daniel Dirgantara Putra alumni Teknik Mesin ITB

Pemateri kuliah umum hari ini adalah Ir. Daniel Dirgantara Putra, General Manager Engineering Management Division PT TMMIN. Beliau merupakan salah satu alumni Teknik Mesin ITB. Beliau membagi topik kuliah umum kali ini menjadi empat bagian besar. Pertama mengenai profile PT Toyota Indonesia dan alasan PT TMMIN merealisasikan netralisasi karbon di industri otomotif. Kenaikan suhu bumi yang cukup tinggi pada 20 tahun terakhir menjadi alasan utama PT TMMIN memberi perhatian lebih terhadap emisi karbon yang dilepaskan dari kendaraan otomotif yang mereka produksi. Kemudian, sikap dan komitmen toyota untuk merealisasikan carbon neutral di tahun 2050. Untuk mendukung komitmen ini, Toyota akan memproduksi 30 mobil full electric di tahun 2030.

Beliau juga menyoroti langkah panjang Toyota membuat lingkungan lebih ramah sejak tahun 1970. Mulai dari Toyota membangun pabrik daur ulang yang kemudian. Pada tahun 1992 Toyota mencoba menjemput ide kendaraan listrik yang hasilnya adalah Battery Electric Vehicle (BEV) pertama pada tahun 1996. Pembahasan selanjutnya adalah pendekatan multi jalur yang dilakukan Toyota untuk mengurangi emisi karbon dan pendekatan tiga sisi untuk netralitas karbon elektrifikasi.

Para hadirin juga dijelaskan mengenai cara pengoperasian mobil hybrid yang diluncurkan oleh PT Toyota melalui video yang ditunjukan. Mereka juga membawa langsung mobil hybrid tersebut sebagai bentuk sosialisasi untuk ditujukan kepada masyarakat. Tujuanya agar masyarakat mengetahui mengenai perbedaan antara mobil hybrid dengan mobil dengan mesin konvensional pada umumnya.

Tidak berakhir begitu saja, kuliah umum kali ini ditutup dengan serangkaian diskusi dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para mahasiswa.