FTMD ITB Jadi Tuan Rumah Pertemuan Internasional IEA-FBC ke-91 di Bandung
Bandung — Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (FTMD ITB) bekerja sama dengan Pusat Penelitian Energi Berbasis Teknologi Termal (PPEBT ITB), serta didukung oleh PT PLN – Research Institute, sukses menjadi tuan rumah 91st International Energy Agency – Fluidized Bed Conversion (IEA-FBC) Meeting yang digelar pada 14–17 November 2025 di Bandung. Pertemuan tahun ini mengusung tema “Biomass Utilization Challenges and Solutions.”
Kegiatan ini mempertemukan para ahli fluidized bed dari 19 negara anggota IEA-FBC untuk membahas isu-isu terbaru terkait teknologi Circulating Fluidized Bed (CFB), khususnya dalam konteks transisi energi bersih. IEA-FBC sendiri merupakan program kolaborasi internasional yang mendorong pengembangan teknologi energi bersih berbasis sistem fluidized bed, dengan fokus pada riset pembakaran serta gasifikasi yang efisien dan rendah emisi, termasuk pemanfaatan limbah dan biomassa. Teknologi FBC dikenal memiliki keunggulan berupa emisi NOx dan SO₂ yang rendah, efisiensi tinggi, serta fleksibilitas bahan bakar. Melalui jaringan globalnya, program ini mengembangkan riset terapan, pemodelan, hingga pertukaran teknis demi memperluas penerapan teknologi FBC dalam pembangkit listrik, pengolahan limbah, dan sektor industri lainnya.
Selama acara berlangsung, sejumlah sesi presentasi ilmiah disampaikan oleh para pakar internasional. Di antaranya presentasi oleh Bo G. Leckner dari Chalmers University of Technology yang membahas heat and mass transfer to active particles in fluidized beds serta pengaruh volatil. Disusul paparan dari Mochamad Soleh mewakili PLN Research and Development Center mengenai upaya menuju NZE melalui peningkatan performa co-firing dan konversi CFB CFPP di Indonesia.
Perhatian peserta juga tertuju pada pemaparan Hairui Yang dari Tsinghua University mengenai isu non-uniformity dalam proses scaling-up boiler CFB akibat efek spasial. Dari Southeast University, Lingling Zhao membahas tantangan teknis penggunaan batubara berkalori rendah pada pembangkit listrik. Agenda berikutnya diisi presentasi Patrik Yrjas dari Abo Akademi University terkait mekanisme aglomerasi SiO₂ pada fluidized bed saat membakar empat jenis agrofuels berbeda.
Perwakilan industri dari Indonesia, B. Aji Prakoso (PT Datong Jaya), juga memaparkan studi berjudul The Impact of Coal Shifting and Co-firing to the CFB Power Plant in Indonesia. Dilanjutkan oleh Wenjue Yang dari Wuhan Yongping Technology yang membahas CFB Boiler Active Anti-Wear Technical Report. Sesi berikutnya diisi oleh Hongsheng Liu dari Suzhou Xingzhi Environmental Protection Technology yang menyoroti solusi remediasi terhadap empat isu kronis terkait slag-dump pipes. Dari sektor industri pulp dan kertas, Andri Setiyo Wibowo dari Asia Pacific Resources International Holding Limited (APRIL Group) turut menyampaikan perkembangan teknologi Waste to Energy untuk sektor tersebut.
Di sela rangkaian acara, juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara FTMD ITB yang diwakili langsung oleh Dekan FTMD ITB, Prof. Dr. Ir. Hermawan Judawisastra dengan Tsinghua University dan PT Datong Jaya. Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi riset dan pengembangan teknologi energi bersih.
Rangkaian diskusi intensif, pertukaran keahlian, serta penandatanganan kerja sama internasional dalam forum ini menegaskan peran FTMD ITB sebagai institusi yang aktif mendorong inovasi energi bersih. Penyelenggaraan IEA-FBC Meeting ke-91 tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kancah riset global, namun juga membuka peluang kolaborasi baru untuk mempercepat implementasi teknologi energi rendah emisi di masa depan.