FTMD ITB dan Tsinghua University Gelar Simposium tentang Teknologi Manufaktur, Semikonduktor, dan Biomanufaktur
Bandung – Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (FTMD ITB) menerima kunjungan delegasi dari Department of Mechanical Engineering & National Graduate College for Engineers, Tsinghua University, dalam sebuah simposium yang membahas perkembangan terbaru di bidang manufaktur canggih, teknologi semikonduktor, pencetakan 3D, serta biomanufaktur pada 21 Januari 2025.
Simposium yang berlangsung di FTMD ITB ini dihadiri oleh 14 mahasiswa pascasarjana dari Tsinghua University, dipimpin oleh Associate Professor Dr. Li-Liang Ouyang dan Student Supervisor Ms. Na Fu. Turut hadir dalam acara ini beberapa staf akademik FTMD ITB, seperti Ibu Lia Amelia Tresna Wulan Asri, S.Si., M.Si., Ph.D, Bapak Dr. Eng. Firman Bagja Juangsa, ST, M.Eng., Vani Virdyawan, ST, MT, Ph.D., serta dosen dan peneliti lainnya.
Dalam sesi diskusi, Biomanufacturing Team dari Tsinghua University memaparkan riset mereka yang berfokus pada biomanufaktur dan manufaktur aditif. Topik utama yang dibahas meliputi teori fundamental dan biomaterial fungsional, teknologi pendukung, pengembangan peralatan, serta aplikasi biomedis. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan solusi inovatif dalam rekayasa biomaterial dan pencetakan 3D untuk kebutuhan medis.
Perwakilan FTMD ITB menyampaikan apresiasi atas kesempatan ini dan menekankan pentingnya kolaborasi akademik dalam menghadapi tantangan industri global. “Kami sangat antusias dengan berbagai wawasan yang dibagikan dalam simposium ini. Diskusi mengenai biomanufaktur dan teknologi manufaktur aditif memberikan perspektif baru yang dapat memperkaya riset kami di ITB,” ujar salah satu dosen FTMD ITB.
Sementara itu, Bi Bo, mahasiswa doktoral dari Tsinghua University yang bertindak sebagai koordinator tim, menekankan bahwa program ini merupakan bagian dari tradisi social practice yang diterapkan di universitasnya. “Kami berharap pertemuan ini menjadi awal dari kerja sama jangka panjang yang bermanfaat bagi kedua institusi dalam pengembangan teknologi dan penelitian,” ungkapnya.
Simposium ini tidak hanya menjadi ajang berbagi penelitian terbaru, tetapi juga membuka peluang proyek kolaboratif di bidang manufaktur canggih, pencetakan 3D, dan biomanufaktur. Peserta dari kedua belah pihak menunjukkan antusiasme tinggi terhadap diskusi dan potensi kerja sama akademik antara Indonesia dan Tiongkok dalam bidang teknik dan teknologi.
Acara ini ditutup dengan sesi foto bersama serta komitmen untuk menjaga komunikasi dan membuka jalan bagi inisiatif akademik lainnya di masa depan. Dengan adanya simposium ini, diharapkan hubungan antara ITB dan Tsinghua University semakin erat serta membawa manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan industri di kedua negara.