Bandung – Sasamoto Kyoji, mahasiswa magister dari Hiroshima University, memilih Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai tempatnya menjalani riset di bawah Program AIMS-HU (Asian International Mobility for Students Program). Selama satu bulan, mulai 28 Agustus hingga 28 September 2024, ia menjalankan penelitian di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, didampingi oleh Dr. Asep Ridwan, salah satu dosen di bidang keilmuan material di FTMD. 

Keputusan Kyoji untuk memilih Indonesia, khususnya ITB, didasari oleh kolaborasi riset internasional yang diorganisir oleh Hiroshima University. “Saya ingin menciptakan peluang khusus untuk memajukan penelitian saya sendiri, jadi saya memilih ITB yang memiliki hubungan baik dengan laboratorium saya di Jepang,” ungkapnya. 

Latar belakang pendidikan Kyoji di universitas asalnya juga mempengaruhi pilihannya untuk melanjutkan penelitian di FTMD. “Saya mengambil jurusan Teknik Dirgantara di Tottori University pada studi sarjana dan melanjutkan magister di Mechanical Systems Engineering di Hiroshima University. Pada program magister saya, saya meneliti informatika material. Karena itu, saya merasa FTMD ITB adalah tempat yang cocok mengingat bidang penelitian mereka yang erat kaitannya dengan fokus riset saya,” jelasnya. 

Di FTMD, Kyoji terlibat dalam penelitian yang memerlukan pengumpulan banyak data sampel. “Penelitian saya baru saja dimulai, dan tantangan pertama adalah menghasilkan banyak data. Saya membawa beberapa material yang dibuat dengan kondisi berbeda untuk diukur kekerasan dan kerapatan relatifnya. Data ini kemudian akan dianalisis menggunakan machine learning, dengan tujuan akhir membangun model prediktif yang serbaguna,” terangnya. 

Selama penelitiannya, Kyoji merasakan dukungan yang besar dari staf dan mahasiswa di FTMD. “Hal terpenting yang saya dapatkan adalah bantuan dari banyak orang di FTMD. Secara khusus, teknisi, Rizky sangat membantu dalam menjalankan eksperimen, dan staff akademik yaitu Salwa juga memberikan panduan yang sangat jelas dalam hal persiapan,” ujarnya. 

Kyoji dengan tegas merekomendasikan FTMD sebagai tempat penelitian bagi mahasiswa internasional. “FTMD memiliki beragam bidang penelitian serta fasilitas yang lengkap. Selain itu, kolaborasi dengan fakultas-fakultas lain di Indonesia sangat aktif, dan banyak dosen yang memiliki pengalaman internasional. Ini juga berlaku bagi profesor yang membimbing saya selama di sini. Oleh karena itu, saya sangat merekomendasikan FTMD untuk mahasiswa internasional lainya,” katanya. 

Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Kyoji selama berada di ITB adalah kemampuan untuk berdiskusi secara mendalam dalam bahasa Inggris. “Di laboratorium saya di Jepang, ada beberapa mahasiswa asing, sehingga kami berbicara dalam bahasa Inggris. Namun di FTMD, tidak hanya para dosen, tetapi juga mahasiswanya sangat lancar berbahasa Inggris. Ini memungkinkan saya untuk berdiskusi lebih praktis di lingkungan yang tidak menggunakan bahasa Jepang,” jelas Sasamoto. 

Pengalaman ini tidak hanya memperkaya wawasan akademiknya, tetapi juga meningkatkan kemampuannya dalam berkomunikasi secara global. Bagi Kyoji, menjalani riset di FTMD ITB bukan hanya soal akademis, tetapi juga tentang memperkuat kolaborasi lintas budaya dan keilmuan yang akan menjadi modal penting dalam karier risetnya di masa depan.