FTMD ITB dan Boeing Siap Dorong Pendidikan Kedirgantaraan Indonesia ke Level Global
Bali – Institut Teknologi Bandung (ITB), yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D., melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Boeing Indonesia yang dilakukan oleh Managing Director Boeing Indonesia, Zaid Alami. Penandatanganan ini berlangsung pada Rabu, 18 September 2024, di sela-sela gelaran Bali International Airshow (BIAS) 2024, pameran kedirgantaraan terbesar di Asia Tenggara yang mempertemukan lebih dari 100 perusahaan dan delegasi dari 35 negara.
Acara ini dihadiri dan disaksikan langsung oleh sejumlah tokoh Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), yaitu Dekan FTMD Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, Wakil Dekan Bidang Akademik Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D., dan Ketua Program Studi Sarjana Teknik Dirgantara Bapak Rianto Adhy Sasongko, ST.,M.Sc., Ph.D.
Melalui kerja sama ini, ITB dan Boeing bertekad meningkatkan kualitas pendidikan kedirgantaraan serta mendorong kemajuan dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Math) di Indonesia.
“Kerja sama kami dengan ITB menjadi langkah strategis untuk memperkuat jalur talenta yang siap berkompetisi di industri kedirgantaraan Indonesia,” ujar Zaid Alami. Menurutnya, Boeing memiliki komitmen jangka panjang dalam mendukung perguruan tinggi di Indonesia guna menjawab tantangan yang kian kompleks di sektor ini. Dengan keterlibatan ITB, Zaid berharap muncul lebih banyak inovasi dan sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing di kancah global.
Dekan FTMD ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan Boeing memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa dan dosen untuk terlibat dalam berbagai program strategis. “Dengan adanya kerja sama ini, mahasiswa dan dosen akan memiliki akses lebih luas ke program-program seperti beasiswa, kuliah tamu dari praktisi industri, hingga riset bersama tim Boeing. Ini membuka peluang besar bagi pengembangan kapasitas akademik dan inovasi riset di bidang kedirgantaraan.”
Kerja sama ini tidak berdiri sendiri. Boeing memiliki sejarah panjang dalam mendukung industri kedirgantaraan di Indonesia. Sejak tahun 1949, Boeing telah hadir melalui Garuda Indonesia yang mengoperasikan pesawat Douglas DC-3, menjadi simbol awal kehadiran perusahaan tersebut di sektor penerbangan komersial. Saat ini, kehadiran Boeing meluas hingga ke sektor pertahanan dan satelit komersial, menjadikan Indonesia sebagai salah satu mitra penting dalam portofolio global Boeing.
Melalui kerja sama dengan ITB, Boeing memperkuat jalinan antara dunia akademik dan industri. “Ini bukan sekadar kerja sama formalitas, tetapi langkah nyata untuk mencetak talenta yang siap bersaing di ranah kedirgantaraan yang terus berkembang pesat,” tambah Zaid Alami dalam keterangan tertulisnya.
Dengan penandatanganan ini, ITB dan Boeing tidak hanya berkolaborasi untuk membangun fondasi pendidikan yang kokoh, tetapi juga turut menggerakkan sektor industri penerbangan Indonesia menuju era baru yang lebih cemerlang di kancah internasional.