Kebanggaan patut kita acungi jempol buat mahasiswa yang telah membanggakan FTMD, ITB. Karena pada Hari minggu (30/11,2008) 5 orang mahasiwa Program Studi Teknik Aeronotika & Astronotika angkatan 2006 yang terdiri dari Reza Andy, Nugraha Arifianto, Omar Arif Maulana, Ardanto M.P., dan Rizky Fitriansyah mendapatkan penghargaan atas juara 1 Lomba Muatan Roket Tingkat Universitas 2008 yang dilaksanakan di pantai Pandansimo Bantul Yogyakarta. Perlombaan diadakan sejak hari jum’at (28/11,2008) di bimbing oleh seorang dosen Bapak Ridanto Eko Poetro.

Lomba diikuti oleh 27 Peserta dari 18 Perguruan Tinggi (PT) se Indonesia, diantaranya Univ Negeri Jakarta, Univ Suryadharma, Univ Tarumanegara (2 tim), Univ Pancasila, Univ Kristen Indonesia, FTMD ITB, Univ Negeri Semarang (2 tim), Univ Kristen Satya Wacana, AAU, UGM (6 tim), Univ Ahmad Dahlan, Univ Negeri Sebelas Maret, ITS, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya, Univ Katolik Widya Mandala, Univ Brawijaya (2 tim), dan . STTAD LEMJIANTEK TNI-AD (2 tim). Lomba Payload Roket 2008 ini bertemakan  Sistem Telemetri. Adapun maksud dan tujuan Lomba Payload Roket 2008 adalah :

  1. Menumbuhkan rasa cinta kedirgantaraan pada mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
  2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merancang, membuat, merakit, dan menguji muatan roket

Lomba Payload Roket 2008  diadakan dalam 3 tahap, yaitu :

  1. Tahap Prakualifikasi (peserta yang akan mengikuti lomba diwajibkan mengirimkan proposal kepada panitia. Proposal menjelaskan secara rinci rancangan payload yang akan dibuat. Di dalam proposal juga disebutkan spesifikasi teknis komponen yang digunakan. Proposal ini sebagai salah satu syarat administrasi dan tidak dipungut biaya. Panitia akan melakukan seleksi terhadap proposal yang masuk dan mengumumkan hasil seleksi kepada peserta.),
  2. Tahap Peluncuran payload (Peserta yang lolos tahap prakualifikasi berhak mengikuti peluncuran roket dan mendapatkan 1 (satu) RUM sebagai pembawa payload untuk diterbangkan. Apabila terjadi kegagalan pada motor roket RUM saat peluncuran, maka panitia akan memberikan 1 (satu) RUM cadangan. Peluncuran RUM dilakukan oleh peserta dibawah pengawasan teknisi LAPAN. Sudut elevasi dan azimuth launcher roket ditentukan oleh LAPAN)
  3. Tahap presentasi akhir (Peserta yang telah mengikuti peluncuran roket wajib mempresentasikan hasil perancangan, pembuatan, pengujian, dan data hasil peluncuran di hadapan tim juri pada presentasi akhir. Keputusan tim juri adalah mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.)

Pada lomba tahun ini, peserta diminta merancang dan membuat muatan roket berupa sistem telemetri dengan sensor minimal akselerometer. Sistem tersebut harus bisa bekerja dalam pengaruh environment peluncuran roket. Penilaian termasuk juga inovasi sistem dan presentasi intepretasi data yang di peroleh setelah peluncuran.

Ketua Dewan Juri Lomba Uji Muatan Roket Tingkat Mahasiswa Mahdi Kartasasmita, Senin (1/12), pengumumkan pemenang lomba tersebut, yaitu tim dari Teknik Penerbangan ITB (juara I), Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta (juara II), Teknik Elektro Universitas Tarumanegara Jakarta (juara

III), dan Teknik Elektro Universitas Pancasila Jakarta (harapan I). Selain itu, Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang (harapan II) dan Teknik Mesin Universitas Tarumanegara Jakarta (harapan III). Pada lomba yang diselenggarakan untuk pertama kali oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), bekerja sama dengan UGM, Akademi Angkatan Udara, dan Pemda Bantul, jelas Mahdi—yang juga mantan Kepala Lapan—penilaiannya bertitik berat pada keandalan sistem telemetri yang dibuat peserta saat uji terbang dengan roket. Lomba itu berlangsung di Pantai Pandansimo, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu (30/11). Semoga penghargaan ini menjadi pemicu untuk mahasiswa – mahasiswa lainnya untuk terus berkaya demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia.