Bandung – Tim Rakata merupakan tim delegasi ITB untuk Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE 2022) dan Shell Eco-Marathon Asia. Pada tahun ini, Tim Rakata berhasil mencetak prestasi manis di ajang KMHE 2022 yang diselenggarakan di Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jawa Timur (UPN Jawa Timur) dan ditutup Kamis (03/11/22). Tim Rakata menempati juara II di kategori prototipe kelas bahan bakar etanol.  

Kompetisi KMHE 2022 merupakan ajang lomba kendaraan hemat energi tingkat nasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia. KMHE ditujukan kepada mahasiswa untuk dapat berinovasi dengan memberikan alternatif solusi bagi masalah energi nasional. Selain itu juga, kompetisi ini menantang mahasiswa dalam merancang, membangun, serta menguji kendaraan hemat energi.  

Ada dua kategori yang dilombakan, yaitu kategori urban dan kategori prototipe. Untuk tiap-tiap kategori terdiri dari beberapa kelas, yaitu mesin pembakaran dalam gasoline, diesel, etanol, dan mesin motor listrik. Dari kategori dan kelas yang dilombakan, mobil yang dirancang Tim Rakata berhasil mencetak skor 570.12 Kilometer per liter (km/L). 

 

Di bawah bimbingan Bapak Dr. Ir. Hisar Monongam Pasaribu, Tim Rakata yang terdiri dari beberapa mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara serta mahasiswa dari sekolah dan fakultas lainnya bekerja sama mempersiapkan mobil rakitan mereka sejak tahun 2019. Persiapan dilakukan mulai dari riset untuk menemukan inovasi yang tepat agar bahan bakar etanol yang digunakan dapat sesuai dengan mesin yang akan dirancang dan dapat mencapai tingkat efisiensi semaksimal mungkin. Tidak selesai disitu, perancangan tiap-tiap bagian mobil juga dilakukan secara mandiri walau menggandeng pihak ketiga. Sebelum pergi bertanding, uji coba kendaraan juga dilakukan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang masih kurang. 

Berbicara faktor kemenangan, Tim Rakata mengakui keunggulan mereka berada pada individu tim tersebut. Kesungguhan serta kemauan yang besar untuk meluangkan waktu serta usaha dalam mengembangkan mobil hemat energi. Ditambah kemudahan berkegiatan yang diberikan oleh pihak kampus, seperti uji coba atau test drive dan keluar masuk barang yang digunakan untuk perancangan mobil mereka.  

Disamping faktor kemenangan, ada banyak tantangan yang dilalui oleh Tim Rakata. Pengelolaan biaya operasional merupakan tantangan sendiri bagi mereka. Walaupun didanai oleh sponsor dan Direktorat Kemahasiswaan ITB (Ditmawa ITB), perlu untuk pengelolaan dana secara bijak mengingat biaya manufaktur, biaya operasional, biaya perawatan, dan biaya lainya cukup besar. Kemudian dari sisi teknisi, terbatasnya bimbingan dari pihak profesional membuat riset mengenai perancangan mesin menjadi lebih sulit. Mereka harus melakukanya secara mandiri dimana menurut mereka merancang mobil biasanya dilakukan oleh tim profesional. Kerja sama tim yang baik serta ambisi besar yang dimiliki oleh Tim Rakata menjadi modal utama untuk melewati semua tantangan yang menghampiri.