PT CPI dan ITB Ajak Para Petani Jagung Uji Lapangan Mobile Corn Dryer (MCD)
Kerjasama Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) serta Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) dengan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) terus berlanjut dalam mengembangkan Mobile Corn Dryer (MCD) atau mesin Pengering Jagung Bergerak. Inovasi ini hadir sebagai solusi atas keresahan para petani jagung di Indonesia terhadap fluktuasi kualitas jagung yang berpengaruh terhadap harga jual jagung dan merugikan mereka.

Dr. Ir. Toto Hardianto, dosen di bidang konversi energi dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), memimpin tim ITB dalam proyek MCD ini. Bersama dengan Dr. Ir. Nathanael Panagung Tandian, M.Sc. (dosen FTMD) dan Dr. Pranoto Hidaya Rusmin, S.T, M.T. (dosen STEI), serta dukungan dari para dosen dan peneliti muda dari FTMD dan STEI, mereka berhasil mengembangkan Pengering Jagung Bergerak dalam beberapa versi yaitu Lite, Medium, dan Jumbo. Setiap versi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengeringan jagung dengan kapasitas yang berbeda.
Pengembangan MCD telah melalui beberapa tahap uji coba. Pada April 2023, telah dilakukan uji coba endurance di Semarang dan hasilnya menunjukkan bahwa MCD mampu beroperasi dengan baik selama 10 jam per hari non stop.

Tahap uji coba selanjutnya berupa uji lapangan pada tanggal 21-22 Juli 2023 di Mojokerto Jawa Timur, meliputi MCD versi Medium dan versi Lite. Acara ini dihadiri para pemangku kepentingan dari PT CPI, PT BISI Internasional Tbk sebagai mitra, tim peneliti ITB yang tergabung dalam program MCD, dan para petani jagung sebagai mitra.
“Hasil uji lapangan menunjukkan bahwa MCD versi Medium mampu mengeringkan 1,5 ton jagung per jam dengan penurunan kadar air sebesar 10% pasca panen, sedangkan versi Lite memiliki kapasitas 1 ton per jam untuk penurunan kadar air sebesar 10% pasca panen” jelas Dr. Ir. Toto Hardianto.
MCD merupakan inovasi teknologi yang berperan penting dalam penanganan pasca panen jagung. Dengan adanya alat ini, para petani dapat mengeringkan hasil panen mereka dengan lebih cepat, terprogram dan mudah. Hal ini akan membantu mengurangi kerugian akibat penurunan kualitas jagung di pasaran dan meningkatkan pendapatan petani jagung di Indonesia.
Diharapkan, kerjasama yang terjalin antara ITB melalui FTMD dan STEI dengan PT CPI dalam mengembangkan MCD ini akan terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi para petani jagung serta berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia. Semoga inovasi ini menjadi salah satu langkah maju dalam mendukung sektor pertanian dan kesejahteraan petani di negeri ini.