Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) ITB merupakan agenda ITB yang dilakukan setiap satu tahun sekali untuk memilih mahasiswa berprestasi mulai dari tingkat program studi (prodi), fakultas, hingga tingkat ITB yang kemudian akan mewakili ITB untuk mengikuti Pilmapres Tingkat Nasional.

Pilmapres pada Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) dimulai dari pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat prodi. Pada tingkat ini, dipilih 2 mahasiswa terbaik per prodi berdasarkan prestasi akademik dan non-akademik yang dimiliki. Berikut adalah daftar mahasiswa berprestasi tingkat program studi tahun ini.

Program Studi Teknik Mesin:

  1. Raymond Angsetya (13118114)
  2. Azaria Haykal Ahmad (13118013)

Program Studi Teknik Dirgantara:

  1. Farras Ezra Carakapurwa (13618051)
  2. Made Yogga Anggara Pangestu (13618024)

Program Studi Teknik Material:

  1. Faiq Ahmad Ramadhan (13718048)
  2. Kevin Matthew Manurung (13718047)

Proses seleksi selanjutnya dilakukan pada tingkat fakultas dengan pembuatan karya ilmiah dalam bahasa Inggris tentang keilmuan masing-masing program studi terkait Sustainable Development Goals (SDGs) dan dipresentasikan dihadapan beberapa dosen penguji. Dari seleksi tersebut, kemudian dipilih tiga pemenang dan pada Pilmapres FTMD tahun ini, didapat hasil sebagai berikut:

Juara 1: Raymond Angsetya

Juara 2: Kevin Matthew Manurung

Juara 3: Azaria Haykal Ahmad

Raymond Angsetya, merupakan mahasiswa yang aktif dan berprestasi dalam bidang akademis dan juga sejumlah kegiatan organisasi, diantaranya sebagai Ketua Unit Rakata ITB, Kepala Doa Liturgi KMK ITB, dan Sekretaris Unit Tarung Derajat ITB. Raymond juga menjuarai berbagai kompetisi, salah satunya pada KMHE (Kompetisi Mobil Hemat Energi) 2020 dengan menjadi juara umum kategori prototype. Selain itu, Raymond juga memiliki hobi unik yaitu menggambar digital dan watercoloring. Raymond mengatakan bahwa ia berencana untuk membuat bisnis jasa gambar dari hobinya ini.

Pada makalah untuk Pilmapres FTMD, Raymond menulis menganai alat bantu panen padi untuk orang di pegunungan dengan terasering tanpa menggunakan engine maupun elektronik yang mudah dioperasikan. Alat bantu yang didesain ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan pangan dan menjawab tantangan poin kedua SDGs yakni Zero Hunger terutama di Indonesia yang merupakan daerah agraris.

Desain alat bantu panen padi karya Raymond

Sementara itu, Kevin Matthew, juara 2 tingkat FTMD membahas tentang penggunaan kain kapas sebagai bahan baku komposit untuk aplikasi kursi di luar ruangan. Pemilihan topik ini dilatarbelakangi oleh sampah baju kapas yang cukup banyak di Indonesia. Kevin berharap pengolahan sampah baju ini dapat mengurangi jumlah sampah kain di Tempat Pembuangan Akhir. Menurutnya, hal ini belum dilakukan sebelumnya sehingga ia ingin menumbuhkan kesadaran tentang pemanfaatan material tersebut.

Azaria Haykal Ahmad, juara 3 mahasiswa berprestasi FTMD memiliki motivasi sendiri untuk mengikuti Pilpampres ini, diantaranya demi orang tuanya yang berprofesi sebagai guru. Menurut Haykal, kegiatan Pilmapres FTMD ini sangat berkesan, karena dapat berlatih bahasa Inggris bersamaan dengan latihan presentasi. Topik yang dia angkat adalah penggunaan langsung panas bumi di Kabupaten Manggarai karena melihat potensi untuk membantu perekonomian di daerah tersebut.

Ada beberapa pesan yang diberikan oleh Raymond Angsetya selaku juara pertama Pilmapres FTMD untuk mahasiswa-mahasiswa lainnya, yaitu sebagai mahasiswa dianjurkan untuk mengikuti lomba, organisasi, maupun kepanitian, namun tetap harus ingat bahwa tanggung jawab utama adalah belajar, sehingga jangan sampai terlalu antusias ikut banyak organisasi dan lomba hingga melalaikan tanggung jawab belajar, terutama di masa pandemi saat ini.