Bandung – Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) meraih juara 1 dalam Internasional Scientific Paper Competition yang diselenggarakan oleh Universitas Pertamina pada Maret 2023. Lomba tersebut diikuti oleh peserta dari berbagai universitas di seluruh dunia.

Tim yang terdiri dari M. Hamzah Raihan Pasha (MT’19), Paramadina Masihi Nasution (MT‘19), dan Nabila Fathonah dari Teknik Lingkungan (TL‘19) ini berhasil memenangkan lomba tersebut dengan sub tema yang diambil yaitu “Affordable and Clean Energy” yang membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan Indonesia dalam mencapai tujuan energi terbarukan dan minim gas rumah kaca.

Dua mahasiswa teknik material yaitu M. Hamzah Raihan Pasha (MT’19) dan Paramadina Masihi Nasution (MT ‘19) terlibat dalam penelitian tentang anoda berbasis silikon untuk baterai Li-ion. Dibawah bimbingan Ibu Afriyanti Sumboja, Ph.D, mereka melakukan penelitiannya di Materials Electrochemistry Laboratory (MEL), sebuah laboratorium di Teknik Material ITB, yang berfokus pada penelitian untuk pengembangan baterai ion litium (Li-ion).

Mereka mengungkapkan bahwa awalnya mereka hanya melakukan penelitian, namun kemudian memutuskan untuk mengikuti lomba setelah mengetahui peluang tersebut.

“Kami ingin mencari material solusi yang memiliki kapasitas yang lebih besar daripada baterai komersial yang saat ini tersedia. Salah satunya adalah silikon yang diekstrak dari biomassa,” ujar Paramadina Masihi Nasution, salah satu anggota tim.

. Tim ini melakukan proses penelitian selama dua bulan sebelum mengikuti lomba tersebut. Mereka melakukan ekstraksi silikon dari biomassa dan menguji keunggulan dari bahan tersebut dibandingkan dengan bahan komersial yang sering digunakan.

Untuk membuktikan bahwa penggunaan silikon yang diekstrak dari biomassa lebih ramah lingkungan dan bersih, para mahasiswa Teknik Material berkolaborasi dengan Nabila Fathonah dari Teknik Lingkungan (TL ‘19).

“Kami butuh validasi dari jurusan lain untuk membuktikan bahwa produksi dan penggunaan silikon dari biomassa ini lebih ramah lingkungan daripada bahan-bahan lainnya,” tambah Pasha.

Menggunakan keilmuan sebagai mahasiswa Teknik Lingkungan, Nabila berperan dalam proses validasi dan kontrol. Ia menekankan pentingnya melihat emisi yang dihasilkan dari pembuatan produk, termasuk energi yang digunakan, untuk dapat memberikan label ramah lingkungan pada suatu produk.

Nabila juga menyatakan bahwa proses harvesting biomassa dapat menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan daripada proses mining dan flotation di fase material ekstraksi grafit. Selain itu, Nabila menyarankan untuk mempertimbangkan opsi budidaya untuk biomassa yang lebih beragam dan dapat memberdayakan masyarakat sekitar, seperti budi daya lokal maupun konvensional.

Setelah dilakukan pengujian, kapasitas baterai material silikon hanya mencapai sekitar 347,37 mAh/g, jauh lebih rendah daripada kapasitas teoritisnya yang mencapai 4.200 mAh/g. Meskipun begitu, material silikon masih lebih unggul dibandingkan grafit yang memiliki kapasitas teoritis sekitar 372 mAh/g dan kapasitas aktual sekitar 280-300 mAh/g.

Melalui kolaborasi lintas jurusan, transfer ilmu yang mendukung penelitian ini menjadi fakotr kemenangan pada perlombaan ini. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Mahasiswa di Indonesia mampu bersaing di tingkat internasional.  Selamat untuk Tim MEL atas prestasinya!