Bandung – Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menjalin kerja sama dalam bentuk pertukaran pelajar dengan Program Studi Teknik Mesin Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA). Kerja sama ini memungkinkan mahasiswa UNTIRTA untuk menempuh studi selama satu semester di Program Studi Teknik Mesin FTMD ITB. Pada tahun 2023, kerja sama ini dilaksanakan untuk pertama kalinya, dengan Tristan V.A dan Siti Dara F.S. menjadi angkatan pertama yang mengikuti program ini pada semester genap tahun ajaran 2022-2023. 

Sebagai mahasiswa pertukaran pelajar dari Teknik Mesin Untirta ke FTMD ITB, Tristan dan Dara tentunya memiliki harapan yang tinggi. Dalam wawancara dengan tim Media FTMD, Tristan V.A mengungkapkan pengalaman yang mereka dapatkan merupakan pengalaman berharga yang sudah melebihi dari ekspektasi. Mereka berhasil mendapatkan teman-teman baru yang luar biasa dari FTMD ITB, yang tidak hanya membantu dalam proses belajar, tetapi memiliki kesempatan untuk membuat proyek bersama dalam mata kuliah produk perancangan rekayasa. Mereka juga merasa beruntung dapat mencoba banyak fasilitas kampus ITB, terutama laboratorium teknik mesinnya. Pengalaman ini memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan praktis dalam bidang teknik mesin. Hal ini tentunya memberikan dampak positif dalam perkembangan akademik dan pribadi mereka.

“Para dosen disini tidak hanya mementingkan menghafalkan rumus-rumus, melainkan lebih mengutamakan pemahaman konsep dari setiap mata kuliah yang diajarkan.” Ucap Tristan.

Meskipun jadwal belajar menjadi lebih padat, Tristan mendapatkan wawasan yang lebih dalam dari setiap mata kuliah yang diikuti. Ia juga merasa nyaman berada di lingkungan FTMD ITB, karena suasana yang mendukung untuk belajar dan fasilitas yang lengkap seperti Ruang Kerja Bersama, Perpustakaan Pusat ITB, Saraga, dan koperasi yang menyediakan kebutuhan pokok mahasiswa. Lebih lanjut, Tristan juga mengapresiasi kelengkapan laboratorium yang dimiliki FTMD ITB mendukung praktikum.

Salah satu kegiatan praktikum

Siti Dara F.S., mahasiswa lainnya yang ikut program pertukaran pelajar ini, juga mengungkapkan bahwa pengalaman ini adalah yang paling berharga selama kuliahnya. Ia merasa bahwa satu semester di FTMD ITB terasa sangat singkat. Dara merasa bersyukur bisa belajar dan merasakan menjadi bagian dari mahasiswa FTMD ITB. Ia juga senang bisa berinteraksi dengan teman-teman mahasiswa di sana. Fasilitas yang disediakan juga sangat membantu, seperti Ruang Kerja Bersama yang sering digunakan untuk diskusi dan belajar bersama. Dara menikmati setiap harinya di FTMD ITB.

Ketika ditanya mengenai adaptasi dengan atmosfer kehidupan kampus ITB, Tristan mengungkapkan bahwa ia mencari teman yang bisa memberikan informasi tentang FTMD dan saling berbagi tips. Untuk mengimbangi waktu belajar yang padat, mereka sering belajar bersama dengan teman-teman di FTMD. Bagi Dara, beradaptasi dengan lingkungan baru di FTMD ITB tidak sulit karena teman-teman dari FTMD ITB sangat ramah dan menyambut mereka.

“Walaupun sudah sibuk dengan kegiatan akademik, teman-teman di FTMD dengan ramah menawarkan kami untuk menyaksikan kegiatan non-akademik yang mereka lakukan, salah satunya kami menyaksikan kegiatan syukuran wisuda pada bulan April kemarin,” Jelas Dara.

Terkait akomodasi dan biaya hidup selama di Bandung, kedua mahasiswa ini menanggung biaya akomodasi sendiri. Namun, mereka tidak perlu membayar biaya UKT tambahan untuk studi selama satu semester di FTMD ITB. Mereka juga menyatakan bahwa biaya hidup di Bandung tidak sebesar biaya hidup di Cilegon, wilayah kampus asal mereka.

Melalui program pertukaran pelajar ini, Dara menyatakan bahwa satu semester di FTMD ITB membuatnya lebih disiplin dan bertanggung jawab terhadap hal-hal yang dilakukannya. Dara merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga nama baik sebagai mahasiswa pertukaran pelajar UNTIRTA. Ia juga menganggap bahwa ilmu dan materi yang diperoleh sama dengan program studi Teknik Mesin di UNTIRTA, namun di FTMD ITB, ia mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan detail. Dosen-dosennya juga dianggap asik dan menyenangkan.

Tristan juga merasakan hal yang serupa dengan Dara. Ia merasa perlu lebih giat dalam mengerjakan tugas, seperti belajar, dan kerja kelompok. Ia juga merasa terdorong untuk memperluas lingkungan pertemanan, terutama di lingkungan baru FTMD ITB.

Program pertukaran pelajar antara FTMD ITB dan Program Studi Teknik Mesin UNTIRTA menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan memperluas jaringan pertemanan di lingkungan baru. Harapanya, program ini dapat memfasilitasi lebih banyak mahasiswa Teknik Mesin UNTIRTA untuk berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar ini.