FTMD ITB dan PT SKF Industrial Indonesia Bahas Peluang Kerja Sama Strategis
Bandung — Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB menerima kunjungan dari delegasi PT SKF Industrial Indonesia yang diwakili oleh Anis Lutfi, Commercial Director, dan Nita Nuriman, Finance Director pada 5 Februari 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan PT SKF Industrial Indonesia serta menjajaki potensi kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia dan fasilitas pelatihan industri.
PT SKF Industrial Indonesia, yang didirikan pada tahun 1989 dengan kantor pusat di Jakarta, merupakan bagian dari SKF Group, perusahaan manufaktur komponen industri asal Gothenburg, Swedia, yang berdiri sejak 1907. SKF dikenal sebagai produsen bearing, seal, sistem pelumasan, produk mekatronika, serta solusi pemantauan kondisi mesin yang dipasarkan secara global. Dalam kunjungan tersebut, delegasi PT SKF disambut oleh Ketua Pusat RIEM2TB, Satrio Wicaksono, ST., M.Eng., Ph.D., bersama para peneliti dari FTMD, yakni Ditho Ardiansyah Pulungan, ST., M.Sc., Ph.D., dan Dr. Steven, S.T., M.T., dari Kelompok Keahlian Ilmu dan Teknik Material, serta Ketua Program Studi Sarjana Teknik Dirgantara, Rianto Adhy Sasongko, ST., M.Sc., Ph.D.
Diskusi antara kedua pihak berlangsung intensif, membahas berbagai peluang kolaborasi, termasuk rencana pengembangan SKF Training Center. Dalam rancangan pengembangan tersebut, PT SKF mengajak FTMD ITB untuk terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan berskala internasional, seperti SKF Training Center for ISEA (Industrial Skill Enhancement Academy), customer certification training, serta pelatihan khusus bagi staf SKF. Selain itu, rencana tersebut juga meliputi pengembangan fasilitas Industrial Training and Engineering Center (ITEC). PT SKF turut menawarkan kerja sama peningkatan kapasistas dan kapabilitas sumber daya manusianya dalam pengelolaan strategic stock dan inventory guna meningkatkan efisiensi operasional industri.
Kolaborasi ini dinilai sangat potensial, mengingat FTMD ITB memiliki rekam jejak yang kuat dalam memenuhi kebutuhan industri. Salah satu daya tarik kerja sama ini adalah program credit earning, di mana pelatihan sertifikasi yang diselenggarakan dapat diakui sebagai Satuan Kredit Semester (SKS) jika peserta di kemudian hari berminat melanjutkan studi pascasarjana di ITB. Hal ini memberikan fleksibilitas dan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan yang ingin mengembangkan kariernya melalui jalur akademik.
Sebagai langkah tindak lanjut, akan diadakan kick-off meeting dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara FTMD ITB dan PT SKF Industrial Indonesia. MoU ini diharapkan menjadi langkah awal bagi kerja sama berkelanjutan yang memberikan manfaat besar bagi kedua pihak, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia dan fasilitas industri.