FTMD Bersama Terra Drone Indonesia Lakukan Uji dan Demonstrasi Inspeksi Pesawat Udara
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs), atau Pesawat Udara Nir Awak, atau Pesawat Udara Tanpa Awak, atau biasa dikenal dengan sebutan Drone, saat ini sudah sangat merajalela, digunakan di berbagai keperluan manusia, baik militer maupun sipil. Salah satu pasar drone sipil yang dengan cepat berkembang saat ini adalah drone untuk keperluan inspeksi. Inspeksi di sini bisa berupa inspeksi gedung, fasilitas listrik seperti jaringan sutet, fasilitas pabrik, hingga yang menjadi fokus riset ini, inspeksi pesawat udara.
FTMD ITB sejak tahun 2020, dipimpin oleh Dr Yazdi Ibrahim Jenie dari kelompok keahlian Fisika Terbang, telah turut mengembangkan drone pada level mikro dan nano, untuk keperluan inspeksi pesawat udara.Tahun 2023 membawa perkembangan yang signifikan dalam riset ini, dengan bergabungnya FTMD ITB dengan mitra perusahaan drone multinasional, Terra Drone Indonesia. Kolaborasi ini juga didukung oleh pendanaan dari Ditjen Dikti Kemendikbudristek RI, melalui skema MatchingFund KedaiReka 2023, dengan riset berjudul “Pengembangan Micro-UAV untuk Misi Inspeksi In-Service Pesawat Udara Komersial.”
Kerjasama dengan mitra dan dukungan pendanaan telah mempercepat proses pengembangan dan membentuk jaringan yang diperlukan dalam pengembangan produk riset ini. Sehingga pada Sabtu lalu (9 September 2023), suatu uji terbang dan demonstrasi inspeksi pesawat udara menggunakan drone inspeksi profesional (Elios dari Flyability) dilakukan di lab aerogasdinamika, FTMD ITB, pada pesawat peraga MiG21. Uji terbang ini dimaksudkan untuk menjadi benchmarking untuk pengembangan lanjut drone inspeksi FTMD, dari desain wahana, sistem pengendali, hingga prosedur pengujian.
Pengujian dan demonstrasi dilakukan selama dua jam, dengan masing-masing penerbangan berlangsung sekitar delapan menit. Sebelum pelaksanaan pengujian, perencanaan penerbangan yang cermat sangat penting, terutama mengingat banyaknya barang di dalam hangar, termasuk kabel-kabel penahan yang sulit terlihat. Keamanan penerbangan menjadi prioritas utama dalam prosedur ini, dengan daftar checklist yang harus terpenuhi untuk memastikan semua tahapan persiapan telah dilakukan dengan baik. Hanya setelah semua item checklist terisi dengan benar, drone dapat diterbangkan. Sebagai langkah tambahan untuk memastikan kesadaran akan keamanan, sebelum setiap penerbangan, kami menyelenggarakan presentasi prosedur agar semua penonton saat itu memahami betapa pentingnya proses ini dalam menjaga keamanan.
Penerbangan dilakukan dengan berbagai konfigurasi, mencakup area inspeksi yang luas, jarak terhadap permukaan pesawat, dan kecepatan terbangnya yang bervariasi. Selama penerbangan, seluruh permukaan pesawat, termasuk bagian bawah sayap, berhasil diinspeksi dengan cermat. Inspeksi dilakukan menggunakan kamera cahaya tampak dan kamera infra merah untuk mengukur suhu permukaan pesawat. Drone Elios diterbangkan hingga 10 kali mengelilingi pesawat MiG21, bahkan beberapa kali dipiloti oleh mahasiswa S1 Teknik Dirgantara. Hasil utama dari pengujian ini adalah rekaman visual dan termal definisi tinggi yang nantinya dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut guna menentukan kondisi setiap permukaan pesawat udara.
Setelah inspeksi pesawat MiG21 selesai, tim TerraDrone juga melakukan inspeksi udara tambahan terhadap atap solar panel PV Teras FTMD dan atap Laboratorium Teknik Produksi FTMD, menggunakan drone DJI Matrices. Seluruh proses pengujian inspeksi berjalan dengan lancar dan aman hingga pukul 14.00. Pada akhir pengujian, hasil-hasil yang diperoleh dipresentasikan bersama dengan prosedur penarikan kesimpulan yang berharga untuk langkah-langkah selanjutnya dalam riset dan pengembangan mikro-UAV FTMD, khususnya untuk inspeksi pesawat udara komersial.