Cerita Pepjin, Mahasiswa Internasional dalam Kolaborasi Riset Bidang Energi
Bandung, Indonesia – Mahasiswa Internasional dari Universitas Teknologi Delft (TU Delft), Pepijn Van Den Bent, telah menghabiskan 10 minggu sebagai peneliti magang di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB). Di FTMD, program pertukaran pelajar dapat dilakukan dalam dua arah, salah satunya adalah institusi partner ke FTMD.
Dalam kerangka program pertukaran pelajar yang bersifat saling menguntungkan antara kedua institusi, FTMD dan TU Delft, Pepijn berada di bawah bimbingan ahli Dr. Eng. Ir. Firman Bagja Juangsa, S.T., M.Eng. Kolaborasi lintas-benua ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga memperkukuhkan hubungan akademik antara TU Delft dan FTMD, mendorong pertukaran pengetahuan dan inovasi di dunia pendidikan tinggi lintas negara.
Pepjin mengungkapkan bahwa motivasinya untuk mengambil magang di FTMD berakar pada reputasi ITB sebagai universitas teknik terbaik di Indonesia dan kesempatan unik untuk memahami tantangan energi di negara ini.
Fokus riset utama Pepjin adalah peningkatan fleksibilitas pembangkit listrik berbasis batu bara melalui integrasi penyimpanan energi. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah rencana untuk melibatkan penyimpanan energi dalam infrastruktur pembangkit, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan responsifitasnya.
Selama melakukan risetnya, ia sangat merasa nyaman dan menghargai interaksinya dengan para mahasiswa FTMD, terutama dalam laboratorium pendingin, tempat ia mengerjakan risetnya di bawah bimbingan Dr. Firman. Di sana, Pepijn merasa dekat dengan para mahasiswa tingkat sarjana dan magister yang sedang bekerja pada proyek-proyek mereka. Ketika ia menghadapi masalah dalam riset atau kegiatanya, ia dengan mudah bisa mendekati teman-temannya untuk memecahkan masalah bersama-sama.
Pepjin sangat menikmati interaksi sosial dengan para mahasiswa, menurutnya mahasiswa FTMD memiliki tingkat kecerdasan yang luar biasa. Keterbukaan dan dukungan dalam lingkungan riset FTMD sangat berkesan baginya. Menurutnya, FTMD tidak hanya menjadi tempat untuk belajar dan riset, tetapi juga menjadi tempat di mana membangun hubungan sosial dan kolaborasi.
Ia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk para staff akademik yang telah membantu kelancaran risetnya di FTMD. Mereka adalah Gea Fardias Mu’min, S.T., M.T., Poetro Lebdo Sambegoro, M.Sc., Ph.D. dan Dr. Eng. Ir. Firman Bagja Juangsa, S.T., M.Eng.
Pepjin mengungkapkan betapa berharganya pengalaman magang internasional ini dalam mengembangkan pandangannya. Sebelumnya, fokusnya terbatas pada Belanda dan Eropa, tetapi melalui magang di FTMD, matanya terbuka terhadap potensi bekerja dan belajar di luar negeri. Ia merasakan manfaat bekerja dengan budaya yang berbeda dan merasa sangat nyaman dalam lingkungan ini. Ia melihat pengalaman ini sebagai peluang berharga untuk memperluas cakupan pengalaman kerja internasionalnya di masa depan, dimana Indonesia, Singapura, dan Jepang sebagai opsi menarik.
Melalui risetnya di FTMD, Pepjin merasakan bahwa ia telah mengembangkan kemampuan bekerja secara mandiri. Ia berhasil menjadi pemimpin dalam menjalankan risetnya sendiri, yang merupakan pencapaian berharga karena sebelumnya ia lebih terbiasa bekerja dalam kelompok. Selain itu, pemahamannya tentang sektor energi juga mengalami perkembangan signifikan, terutama terkait dengan teknologi pembangkit listrik berbahan bakar gas. Ia meyakini bahwa pemahaman mendalam tentang mekanisme kerja pembangkit listrik akan memberikan kontribusi yang besar dalam karier masa depannya sebagai seorang insinyur.
Sebelum kembali ke negera asal, Pepjin menyelenggarakan seminar hasil penelitian magangnya kepada para mahasiswa FTMD. Acara seminar ini juga dihadiri oleh pembimbingnya, Dr. Firman.
Melalui pengalaman magang di FTMD ITB, perubahan positif yang terjadi dalam pandangan dan tujuan Pepijn Van Den Bent menjadi jelas. Pengalaman internasional ini bukan hanya membuka peluang baru, tetapi juga memberikan inspirasi bagi langkah-langkahnya di masa depan, baik dalam konteks akademik maupun profesional.