Bandung – Mahasiswa FTMD ITB kembali mengukir prestasi membanggakan di kancah internasional! Tim kolaborasi lintas jurusan yang terdiri dari Alika Hanifia Badri (Teknik Mesin 2024), Julius Ezra Natanael (Teknik Mesin 2024), dan Hayfa Jovalo Ramadhan (Arsitektur 2024) berhasil meraih Juara 1 dalam International Business Solution Competition yang diselenggarakan oleh Himpunan Administrasi Bisnis UNPAD.

Kompetisi yang mengusung tema “Digital Transformation: Harnessing Technology for Business Excellence” ini merupakan hasil kolaborasi UNPAD dengan Samsung, menghadirkan tantangan nyata berupa studi kasus distributor dari Samsung. Bertanding dengan mahasiswa dari berbagai negara, seperti Turki, Uni Emirat Arab, Singapura, Malaysia, dan Kazakhstan, tim FTMD ITB membuktikan bahwa mereka tidak hanya unggul dalam bidang teknik, tetapi juga mampu menyusun strategi bisnis inovatif yang relevan dengan era transformasi digital.

Dalam menghadapi ketimpangan literasi digital di Indonesia, terutama antara Pulau Jawa dan wilayah-wilayah lain seperti Kalimantan dan Papua, tim FTMD ITB mengusulkan tiga solusi inovatif yang mendapat apresiasi tinggi dari salah satu juri yang merupakan Head of Samsung Technical Advance Response Asia Pacific.

Solusi pertama, Samsung Bridge, bertujuan untuk meningkatkan akses literasi digital bagi anak-anak di daerah terpencil dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, seperti gedung kosong, atau membangun pusat pembelajaran baru. Program ini dirancang untuk memberdayakan sekitar 40.000 anak yang selama ini kurang mendapatkan pendidikan digital.

Kedua, Samsung Learn and Play, yang menerapkan pendekatan gamification untuk membuat pembelajaran digital lebih menarik. Terinspirasi dari konsep Minecraft Education milik Microsoft, platform ini memungkinkan siswa belajar melalui permainan berbasis tantangan edukatif. Siswa juga dapat mengumpulkan poin yang bisa ditukarkan dengan beasiswa atau program pelatihan lanjutan.

Ketiga, Samsung Excellent, sebuah inisiatif yang menghadirkan digital scholarship dan kesempatan magang bagi pelajar berbakat di seluruh Indonesia. Program ini juga mencakup olimpiade nasional untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengembangkan keterampilan digital mereka.

Dengan ketiga solusi ini, tim FTMD ITB berharap dapat memperkecil kesenjangan literasi digital di Indonesia dan memberikan kesempatan yang lebih merata bagi generasi muda untuk berkembang di era transformasi digital.

Dalam wawancara bersama tim Media, Julius sebagai salah satu anggota tim mengungkapkan bahwa pengalaman ini menjadi langkah awal dalam menyalurkan minatnya ke dunia bisnis. Sebagai mahasiswa teknik, ia menyadari bahwa memiliki keterampilan teknis saja tidak cukup untuk membuka lebih banyak peluang di masa depan. Ia ingin memperkuat kemampuannya di bidang bisnis agar tidak hanya unggul dalam aspek teknik, tetapi juga mampu berpikir strategis layaknya seorang entrepreneur.

“Aku mikir, kayaknya aku perlu bobot tambahan nih sebagai anak teknik untuk masuk ke dunia bisnis. Aku perlu tantangan yang lebih berat dibanding anak-anak manajemen atau akuntansi. Ikut kompetisi seperti ini bikin aku punya nilai lebih, harapanya menjadi seseorang yang lebih berprestasi, lebih ideal.”

Seiring berjalannya waktu, Julius juga merasakan dorongan yang lebih kuat untuk mendalami dunia bisnis. Berbekal kemudahan akses teknologi dan informasi, ia menerapkan pendekatan learning by doing dalam setiap tahapan perlombaan ini. Mulai dari memahami Business Model Canvas hingga strategi pemasaran, semuanya menjadi pengalaman berharga yang membentuk pemikirannya tentang bisnis dan kewirausahaan.

Perjalanan Julius dan tim dalam kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian diri, tetapi juga membuka perspektif baru tentang potensi bisnis di dunia teknik. Ia belajar bahwa keberhasilan dalam bisnis tidak hanya ditentukan oleh keahlian teknis, tetapi juga oleh kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, dan mengambil keputusan strategis. Dengan pengalaman ini, Julius semakin yakin bahwa dunia bisnis bukanlah sesuatu yang jauh dari anak Teknik, justru bisa menjadi jembatan untuk menciptakan inovasi dan peluang baru di masa depan.