Tim Rakata ITB meraih posisi Runner-up pada kompetisi Shell Eco-Marathon Asia Pacific and Middle East Kategori Data and Telemetry
Situasi pandemi saat ini tidak menyurutkan semangat mahasiswa FTMD untuk tetap berprestasi, salah satunya dibuktikan oleh Tim Rakata ITB yang dimotori oleh mahasiswa-mahasiswa FTMD. Hal ini dibuktikan oleh Tim Rakata ITB yang berhasil meraih posisi runner up pada perlombaan Shell Eco Marathon 2021 Kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah untuk kategori data dan telemetri. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, perlombaan Shell Eco Marathon untuk mobil hemat energi tahun ini tidak dilakukan on-track, namun secara virtual (off-track), yang sudah dilakukan sejak 2020 sebagai bentuk adaptasi pada situasi pandemi. Dengan konsep perlombaan virtual, perlombaan yang diadakan lebih berfokus pada konsep-konsep perancangan.
Pengumpulan laporan hasil perancangan dilakukan pada awal bulan Maret 2021, sehingga tim Rakata ITB hanya memiliki waktu persiapan dalam kurun waktu tiga pekan. Tahun ini juga menandai keikutsertaan pertama tim Rakata ITB untuk kategori sistem telemetri kendaraan. Meski merupakan keikutsertaan pertama dan dengan waktu persiapan yang singkat, tim Rakata ITB berhasil membuktikan kesuksesannya.

Kategori data and telemetri muncul berdasarkan ide untuk meningkatkan performa tim dan kendaraan (kehematan energi saat berkendara) melalui perolehan data saat berkendara dan membuat keputusan secara real-time. Saat ini tim Rakata ITB mencoba menerapkan penggunaan GPS, accelerometer, dan flowmeter sehingga mampu mengetahui posisi, kemiringan, kecepatan, serta bahan bakar yang sudah digunakan secara real-time. Dengan adanya sistem ini, tim dapat memberikan umpan balik kepada driver. Data real-time ini juga tidak hanya dapat dilihat oleh tim saja tetapi juga dapat dilihat oleh pengemudi, sehingga pengemudi mampu memberikan umpan balik secara langsung terhadap performanya ketika sedang berlomba.
Lomba ini juga menjadi awal yang baru untuk sistem berkendara ketika lomba on-track nantinya dengan adanya data-data yang lebih lengkap dan detil. Hal ini juga akan mengurangi ketergantungan tingkat pencapaian kehematan energi yang saat ini masih banyak bergantung pada perasaan dari pengemudi untuk menentukan waktu melakukan throttling dan pengereman. Dengan perubahan metode, diharapkan penambahan sistem ini mampu mengurangi rugi rugi energi (loss) yang tidak disengaja dan juga tidak diinginkan.
Sekali lagi, selamat untuk Tim Rakata ITB!