Material Exhibition 2025: Inovasi Material Berkelanjutan Karya Mahasiswa Teknik Material ITB
Bandung – Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pertama kalinya menggelar Material Exhibition 2025, sebuah pameran teknologi dan inovasi material berkelanjutan yang berlangsung pada 17 Januari 2025 di Aula Timur ITB. Acara yang terbuka untuk umum ini memberikan kesempatan luas bagi masyarakat untuk melihat langsung hasil karya inovatif mahasiswa Teknik Material ITB yang dirancang dengan fokus pada keberlanjutan.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Dekan FTMD, Prof. Tatacipta Dirgantara, bersama dengan para dosen FTMD ITB yang hadir. Pembukaan tersebut berlangsung khidmat dan meriah, disaksikan oleh para pengunjung, civitas akademik ITB, serta para alumni Teknik Material yang hadir untuk memberikan dukungan moral dan profesional. Dalam sambutannya, Prof. Tatacipta Dirgantara menyatakan bahwa Material Exhibition 2025 adalah tonggak sejarah baru bagi Teknik Material ITB. “Acara ini menjadi wujud nyata komitmen kami dalam mendukung perkembangan teknologi material yang berkelanjutan di Indonesia,” ungkapnya.
Ketua Program Studi Teknik Material, Dr. rer. Nat. Mardiyati, S.T., M.T., menambahkan bahwa pameran ini adalah mimpi besar Teknik Material yang akhirnya terwujud. Ia mengungkapkan kebanggaannya terhadap mahasiswa yang berhasil mewujudkan ide-ide kreatif menjadi produk inovatif. “Hasil karya yang dipamerkan hari ini adalah cerminan kemampuan mendesain, berkolaborasi, dan menyelesaikan proyek besar yang menjadi fokus mata kuliah Pemilihan, Perancangan, dan Pemrosesan Material (MT4001). Kami berharap ini menjadi inspirasi bagi kemajuan material di Indonesia,” ujarnya.
Pameran ini juga mendapat dukungan penuh dari para alumni, terutama angkatan MT’96, yang turut menghadirkan berbagai sponsorship seperti Nutrisari. Dukungan ini menjadi bukti nyata sinergi yang kuat antara mahasiswa, alumni, dan industri dalam memajukan inovasi di bidang teknologi material.
Sebanyak 10 kelompok mahasiswa memamerkan karya berbasis green materials dengan beragam konsep inovatif, seperti BaTex – Banana Textile yang menggunakan limbah pisang tanduk sebagai bahan tekstil ramah lingkungan, Coribri (Coir-Ramu Hibrida) yang berbasis serat alam untuk mendukung efisiensi energi dan siklus hidup berkelanjutan, Hybrid Composite Modelling yang mengembangkan rekayasa komputasi material pada komposit serat ramie coir, ReBlox yang memanfaatkan limbah polipropilena, crumb rubber, dan fly ash untuk material paving block, hingga Degraid, superabsorben polimer berbasis pati singkong untuk pembalut wanita ramah lingkungan.
Selain pameran, acara ini juga menghadirkan talkshow inspiratif dari tokoh-tokoh terkemuka, seperti Arekha Bentangan, Co-Founder MYCL (Mycotech Lab), yang memanfaatkan mycelium dari limbah pertanian untuk menciptakan kulit alternatif ramah lingkungan, Raihan Aqilah, alumni Teknik Material ITB 2019, yang membagikan pengalamannya dalam menyederhanakan ilmu material agar lebih mudah dipahami masyarakat melalui konten kreatif, serta Gabriel Butarbutar, pendiri EcoplastID, yang menciptakan kemasan makanan ramah lingkungan dari jerami padi sebagai solusi pengganti plastik sekali pakai.
Ketua Panitia Material Exhibition 2025, Reyhan Nugraha Dohong, S.T., menegaskan bahwa acara ini bertujuan memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri dalam menciptakan inovasi material berkelanjutan. Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat, termasuk para dosen, mahasiswa, dan sponsor, dalam menyukseskan acara perdana ini.
Dengan semangat inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan, Material Exhibition 2025 menjadi momentum penting dalam mempromosikan teknologi material yang ramah lingkungan. Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan civitas akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam mendukung masa depan teknologi material yang lebih hijau dan berkelanjutan di Indonesia.