Aksi Nyata Mahasiswa Teknik Material ITB Atasi Masalah Sampah di Kota Bandung
Selama beberapa bulan terakhir di tahun 2023, Kota Bandung memiliki masalah serius yaitu penumpukan sampah yang mencapai belasan ribu ton. Bahkan hingga status darurat sampah di Bandung Raya dicabut, Kota Bandung masih menyatakan darurat sampah hingga 26 Desember 2023. Berangkat dari masalah ini, Mahasiswa Teknik Material ITB (MTM ITB) bersama dengan Ikatan Mahasiswa Metalurgi ITB (IMMG ITB) dan River Clean Up, bersatu untuk melaksanakan aksi nyata.
Pada tanggal 19 Desember 2023, ketiga organisasi ini melaksanakan Hotspot Cleanup di daerah Sadang Buntu, anak Sungai Cilimus. Aksi bersama ini melibatkan banyak mahasiswa yang bahu-membahu membersihkan dan mengangkut sampah yang terbawa aliran air ke Segmen Sadang Buntu. Sebanyak 440,6 Kg sampah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan ini.
Kolaborasi ini tercipta dari keinginan anggota MTM ITB untuk terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan melibatkan HMJ di ITB dan lembaga eksternal ITB. Keputusan untuk mengajak IMMG yang memiliki keterkaitan keilmuan dengan MTM dan menghubungi River Clean Up bukan hanya untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat, tetapi juga meningkatkan kesadaran mahasiswa MTM ITB terkait persoalan sampah dan sungai di Kota Bandung.
Alasan memilih proyek ini didasari oleh pertimbangan untuk melakukan tindakan sederhana namun berdampak berkelanjutan, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat dan mahasiswa MTM ITB. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan sungai sebagai bagian dari ekosistem yang mendukung kehidupan.
Sungai dan masyarakat memiliki keterkaitan yang erat, dengan banyak pemukiman dibangun di sekitar sungai untuk memanfaatkan sumber daya sungai. Oleh karena itu, untuk menjaga keberlanjutan manfaat tersebut, diperlukan upaya dan kesadaran masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bukan hanya tentang membersihkan sungai fisik, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat dan mahasiswa tentang dampak sampah terhadap lingkungan.
Dalam proses ini, Mahasiswa Teknik Material ITB belajar bahwa 80% sampah plastik di laut berasal dari sungai-sungai. Kesadaran akan hubungan erat antara sungai dan laut menjadi bagian penting dalam merancang solusi jangka panjang. Kayten Sadewo, Kepala Bidang Sosial Masyarakat MTM ITB, menjelaskan bahwa sumber masalah utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan dampak sampah terhadap ekosistem.
Menurut Kayten, sebagai mahasiswa Teknik Material, solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di sungai Indonesia adalah dengan menerapkan plastik biodegradable dan eco-friendly polymer. Dengan mengadopsi kedua jenis material plastik ini, dampak buruk dari sampah plastik pada sungai dan ekosistem dapat diminimalisir.
Melalui aksi nyata ini, para mahasiswa berharap tidak hanya membersihkan sampah fisik, tetapi juga membersihkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai. Kesuksesan proyek ini menciptakan fondasi untuk lebih banyak kolaborasi dan proyek bersama di masa depan, karena hanya dengan upaya bersama, kita dapat mencapai perubahan yang berkelanjutan dan memastikan keberlanjutan lingkungan hidup kita.