Bandung- Perguruan tinggi merupakan jenjang tertinggi bagi para pelajar untuk merangkai dan menghadapi masa depan. Dengan memasuki perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan mampu berkembang selayaknya seseorang yang sudah siap memasuki dunia yang sesungguhnya. Mahasiswa ditempa, diarahkan, dan dibentuk sedemikian rupa untuk menjawab segala tantangan di masa mendatang. Namun tidak semua mahasiswa memiliki motivasi dan tujuan yang sama dalam menentukan pilihan karier; sehingga dapat menciptakan kebimbangan dan kebingungan akan jalan yang mereka ambil. Bahkan dalam beberapa kasus pun mahasiswa kehilangan petunjuk untuk mempersiapkan bekal apa saja yang harus dibawa dalam meniti karier. Oleh karena itu Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) menyelenggarakan sebuah program guna untuk melayani dan membantu mahasiswa dalam persiapan karier. Pada tanggal 24 November 2023, HMM menyelenggarakan program “M-elayani Persiapan Karier” dengan tema Navigating post-graduate life with PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Program ini  bertujuan untuk memberikan wawasan dan ilmu khususnya kepada mahasiswa FTMD dan umumnya kepada mahasiswa eksternal ITB.

“M-elayani Persiapan Karier: Navigating post-graduate life with PT Isuzu Astra Motor Indonesia” menyuguhkan audiens segudang manfaat untuk persiapan dan bekal berkarir di dunia pekerjaan khususnya di dunia industri. Program ini berisikan sesi talkshow, pemaparan materi, tanya jawab, bahkan sesi workshop berupa CV Review, Mock-up Interview, dan Exclusive Coaching yang dipimpin langsung oleh Human Capital & Corporate Services Division Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia. Sementara itu sesi talkshow dan pemaparan materi disampaikan oleh jebolan unggul FTMD ITB yang sekarang sedang berkarir menjadi bagian dari PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

Pembicara yang mengisi acara tersebut merupakan alumni Teknik Mesin FTMD  yaitu Hans Kurniawan (Alumni Teknik Mesin 2011) – Purchasing Supplier Management Dept Head, Yusuf Ginanjar (Alumni Teknik Mesin 207) – Products & Cast Planning Dept Head , Ferdian Cahya Lingga P. (M17) – Parts Center SPV, dan M. Isra Aulia (M17) – Production SPV. Para profesional yang sudah malang melintang di dunia industri manufaktur ini menyampaikan materi seputar pengalaman merintis karir mulai dari saat berkuliah di FTMD sampai bekerja di Astra.

Dalam sesi talkshow bersama ketiga pembicara tersebut, terungkap alasan mereka masuk dan menggeluti industri manufaktur. Bagi Hans dan Isra dari semenjak dini sudah ditanamkan di dalam diri mereka sebuah objektif untuk masuk FTMD ITB. Berangkat dari kesukaan terhadap kendaraan, kemudian didalami ilmunya di FTMD ITB, sampai menjadi tujuan utama dalam merintis karir. Menurut Isra, mata kuliah sangat menopang dan menjadi fondasi utama dalam industri manufaktur. Namun pengimplementasiannya tidak akan langsung 100% digunakan di dunia pekerjaan.

“Ketika mendapatkan sebuah pekerjaan, modal dan bekal yang didapat selama berkuliah di FTMD dapat membangun sense atau menjadi pola pikir yang otomatis dalam menghadapi suatu masalah.”

Selain dari hardskill yang diperlukan untuk menopang keterampilan bekerja, softskill juga sangat diperlukan dalam kerja tim di dalam sebuah tim. Bagi Ferdi cara mendapatkan softskill tersebut didapatkan dari kehidupan kampus; bagaimana mahasiswa bisa menjadi problem solver, leading skills, creativity, dan lainnya.

Hans juga menambahkan bahwasanya engineer adalah seorang problem solver; seperti yang dibekali saat di perkuliahan tentang menyelesaikan soal dengan berbagai sudut pandang. Menurutnya “Bukan masalah mata kuliahnya terpakai atau tidak, tapi basic thinking-nya yang pasti sangat berguna di dunia profesional.”

Dalam sesi ini juga Hans menyampaikan tentang peluang dan sustainability dari industri manufaktur, “Market manufaktur dan otomotif di Indonesia itu sangat settle, terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Bahkan saat pandemi, industri manufaktur terus berjalan; yang menyebabkan dunia otomotif itu menjadi sebuah privilege.

Dipenghujung sesi, Hans menyampaikan kesimpulan yang dapat audiens terapkan dalam merangkai karier kedepannya sebagai landasan dan acuan. Hans menyampaikan terkhususnya kepada fresh graduate bahwasanya ketika memasuki dunia profesional jangan terpaku mendapatkan segalanya serba instan; semua ada proses yang harus dilalui. 

“Nikmati proses perjalanan mencari jati diri karakter baik di keseharian maupun di professional life. Dalam prosesnya, harus selalu haus untuk belajar, karena belajar itu tidak akan pernah berhenti meskipun masih jadi pelajar maupun sudah jadi insinyur.” pungkasnya.

Dengan materi yang disampaikan para profesional di M-elayani Persiapan Karier: Navigating post-graduate life with PT Isuzu Astra Motor Indonesia, audiens diajarkan untuk jangan ragu memiliki ambisi, set objektif, lihat peluang; karena ketika peluang datang persiapan diri sudah matang untuk ambil kesempatan dan mantap meniti karier langkah demi langkah hingga ambisi dan mimpi bukan hanya angan-angan.