Desa Simpang, Garut Selatan, merupakan salah satu daerah yang menghadapi permasalahan serius terkait pasokan air bersih. Dalam rangka menjalankan salah satu tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) ITB berinisiatif untuk membantu memecahkan masalah tersebut. Dengan kolaborasi bersama beberapa alumni, HMM ITB berhasil menyelesaikan proyek sosial yang bertujuan untuk meningkatkan pasokan air bersih di Desa Simpang dengan membangun sebuah Pompa Hidram dari aliran Sungai Cihuni yang mengalir di Kampung Bojong Sirna, Desa Simpang, Kabupaten Garut. 

Proyek ini lahir dari perhatian Dr.Eng. Pandji Prawisudha, seorang dosen dari KK Konversi Energi di FTMD ITB, yang mengungkapkan permasalahan kritis yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Simpang. Salah satu masalah utama adalah kurangnya pasokan air bersih dan ketidakstabilan debit air. Pada musim kemarau, desa ini sering mengalami kekeringan akibat terbatasnya sumber air, sementara saat musim hujan, air yang melimpah tidak layak digunakan karena terkontaminasi oleh kotoran. Selain itu, perbedaan ketinggian antara sumber air bersih di sungai dengan desa menyebabkan kendala dalam mendistribusikan air bersih ke warga. 

Sebelumnya masyarakat sudah menggunakan pompa listrik untuk menyalurkan air, namun keadaanya tidak stabil karena membutuhkan pasokan listrik yang besar. Kemudian, ketika hujan besar mengguyur desa tersebut, pasokan listrik jadi terganggu dan berdampak pada debit air yang dihasilkan. Kondisi air yang kotor juga menyebabkan masalah kesehatan, termasuk stunting pada anak-anak. 

Melihat permasalahan diatas, HMM ITB memanfaatkan aliran Sungai Cihuni yang masih bersih untuk dialirkan menuju Desa Simpangan menggunakan Pompa Hidram. Pompa ini memiliki keunggulan karena memanfaatkan energi potensial dari air itu sendiri untuk mengalirkan air dari bawah ke atas. Tekanan air yang dihasilkan dapat mengalirkan aliran Sungai Cihuni yang bersih ke Desa Simpang yang berada 20-30 meter diatas sungai tersebut.  

HMM ITB tidak bekerja sendiri dalam proyek ini. Mereka berkolaborasi dengan beberapa alumni dan organisasi, termasuk YSF (Yayasan Solidarity Forever), sebuah keluarga alumni FTMD ITB yang turut membantu dengan memberikan dukungan dana untuk kelancaran proyek sosial ini. Kontribusi finansial dari YSF sangat berarti dalam membiayai pembangunan pompa hidram dan infrastruktur pendukungnya. 

Untuk memastikan keberhasilan proyek, HMM ITB bekerja sama dengan beberapa pihak, termasuk Pak Yoni, seorang alumni Teknik Lingkungan ITB angkatan 1988, yang sebelumnya terlibat dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pengalaman Pak Yoni membantu dalam memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi Desa Simpang dan menyampaikan permasalahan ini kepada HMM ITB. Selain itu, HMM ITB juga berkolaborasi dengan Ikatan Mahasiswa Geodesi ITB untuk melakukan pemetaan area, yang sangat penting dalam perencanaan dan pengembangan proyek ini. 

HMM ITB juga mendapatkan bantuan terkait alat dan bahan yang dibutuhkan. Seorang alumni Geodesi ITB angkatan 1986, Bapak Vitex Grandis, mensponsori kebutuhan Pompa Hidram di desa ini. Dengan pengalamannya di bidang ini, Bapak Vitex Grandis juga memastikan bahwa Pompa Hidram yang dipilih sesuai dengan kebutuhan Desa Simpang dan juga memberikan pelatihan kepada HMM ITB mengenai apa dan juga masyarakat setempat terkait proses pemeliharaan pompa tersebut. Salah satu Mahasiswa Teknik Mesin ITB 2018 juga turut membantu proyek sosial ini dengan menyalurkan pipa-pipa besi dari perusahana yang ia kelola untuk pemenuhan alat dan bahan pemasangan Pompa Hidram.

Proses persiapan proyek sosial ini dimulai oleh HMM ITB sejak bulan Oktober 2022. Data lapangan dikumpulkan secara langsung setiap bulan, mulai dari perhitungan debit sungai, pemetaan area, hingga detail engineering design sebelum pemasangan pompa hidram secara langsung. Proyek ini mendapat respon positif dari masyarakat setempat, yang aktif ikut dalam diskusi dan membantu pemasangan pipa hidram.  

Pompa Hidram berhasil menjadi solusi dari seluruh permasalahan di atas. Penggunaannya yang tidak memerlukan listrik membuatnya efisien dan berkelanjutan. Para masyarakat merasa senang dan berterima kasih karena proyek ini telah berhasil mengalirkan debit air bersih yang deras di desa mereka. Teknologi harus dapat bergandengan secara linear dengan kehidupan bermasyarakat, dan melalui proyek ini, HMM ITB berharap memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat setempat.