Tim mahasiswa dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) telah mengembangkan sistem penyadapan karet otomatis berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan kualitas pemetikan karet di Indonesia. Tim ini terbentuk untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa – Karya Inovatif (PKM-KI) yang terdiri dari empat anggota, termasuk Yuman Satriadi (Teknik Dirgantara’20) sebagai ketua tim, Pande Nyoman Dharmayasa Sugiana (Teknik Mesin’20),  Muhammad Rafiuddin Rasyid (Teknik Mesin’20), dan Muhammad Hilmi Fawwaz (Teknik Telekomunikasi’20, STEI ITB). 

Tim ini dibimbing oleh Dr. Ir. Aditianto Ramelan dan menerima pendanaan dari Belmawa. Berkat inovasi yang diajukan, Mereka mendapatkan juara 1 (setara emas) dalam kategori presentasi di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-35 (PIMNAS) di Universitas Muhammadiyah Malang dari 29 November hingga 4 Desember 2022. 

Ide untuk proyek ini berasal dari ketua tim, Yuman Satriadi, yang melihat potensi untuk meningkatkan sumber daya petani karet dengan meningkatkan proses pemetikan karet. Tim menemukan bahwa harga karet di Indonesia cenderung rendah karena sebagian besar petani masih menggunakan metode pemetikan konvensional yang tidak mengikuti waktu yang tepat, sehingga menghasilkan karet berkualitas rendah. 

Untuk mengatasi masalah ini, tim PKM-KI mengembangkan perangkat pemetikan karet otomatis yang dilengkapi dengan alat penyortiran kualitas karet. Perangkat ini dirancang dengan ketebalan sayatan yang sesuai dengan standar kualitas karet yang baik. Dalam pengujian, perangkat tersebut terbukti lebih efektif dan efisien daripada metode pemetikan konvensional yang masih digunakan oleh sebagian besar petani. 

Selain itu, inovasi ini juga dilengkapi dengan teknologi IoT yang memungkinkan petani untuk memantau kondisi pohon karet secara real-time. Dengan demikian, petani dapat dengan mudah dan efisien menentukan waktu yang tepat untuk pemetikan. 

Dalam proyek ini, mereka mencoba memanfaatkan mikrokontroler dan logam untuk menciptakan perangkat yang dapat membantu dalam transportasi pohon karet. Mereka telah melakukan berbagai percobaan untuk menguji desain dan sistem yang mereka buat. 

Tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah dalam pengujian karena jarak antara lokasi pengujian dan tempat tinggal mereka, yang cukup jauh. Namun, Dr. Ir. Aditianto Ramelan memberikan bimbingan dan dukungan untuk mengatasi tantangan ini. 

Setelah menghadapi berbagai permasalahan serta perbaikan, perangkat yang mereka kembangkan relatif lebih murah dan memiliki tingkat kegunaan yang tinggi dalam membantu meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, perangkat ini mudah diproduksi secara industri, dan desain sistemnya dibuat se-sederhana mungkin. Inovasi ini dapat memberikan kontribusi besar bagi industri karet Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani karet.