Bandung – Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK), Institut Teknologi Bandung dan PT Charoen Pokphand Indonesia berupaya terus berinovasi untuk mengembangkan Pengering Jagung Bergerak (Mobile Corn Drier).

Tim Institut Teknologi Bandung dipimpin oleh Dr. Ir. Toto Hardianto dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD), bersama dengan Dr. Ir. Nathanael Panagung Tandian, M.Sc. (FTMD) dan Dr. Pranoto Hidaya Rusmin, S.T, M.T. (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika), dengan pasukan dari para dosen/peneliti muda dari FTMD maupun dari STEI berhasil mengembangkan Pengering Jagung Bergerak hingga versi 3.0.

Ketua tim ITB, Dr. Ir. Toto Hardianto mengatakan Mobile Corn Drier versi 3.0 yang dikembangkan para peneliti telah menghasilkan produk dengan keunggulan utama yaitu kapasitas 50 persen lebih tinggi dari produk sebelumnya.
“Selain itu lebih hemat bahan bakar 20 persen dan sistem kontrol lebih mudah, aman dan lebih akurat,” katanya.

Toto Hardianto mengatakan secara teknis pengembangan Pengering Jagung Bergerak adalah karya asli anak bangsa. Dalam seri ini kadungan lokalnya mencapai 75 persen dan akan mencapai 83 persen pada seri 3.2 mendatang.

Menururnya produk ini memiliki 3 varian yaitu varian lite untuk menjangkau jalan kelas III di desa-desa hingga kelas I. Kemudian varian medium dengan kapasitas pengeringan lebih besar dan menjangkau kelas II dan kelas I serta varian jumbo dengan kapasitas pengeringan paling besar dan menjangkau jalan kelas II dan I.

“Kiprah ITB dalam kerjasama ini merupakan realisasi dari motto ITB yaitu In Harmonia Progressio, Locally Relevant and Globally Respected University,” katanya.

Sementara itu Emier Shandy selaku Vice President Technology PT Charoen Pokphand Indonesia mengatakan dengan bantuan dari para peneliti dari ITB membuat Pengering Jagung Bergerak ini lebih terjaga kualitasnya dengan berbagai inovasi.

“Kerjasama dengan ITB menyegarkan ingatan kami tentang pentingnya proses pengembangan teknologi dengan dilakukan secara sistematik dengan protokol pengujian dan diambil data yang baik serta analisa data yang benar untuk menjamin hasil pengembangan yang akurat,” katanya.

Dimasa yang akan datang Mobile Corn Drier atau Pengering Jagung Bergerak ini akan terus dikembangkan bahkan dengan penggunaan teknologi 4.0 dan selanjutnya untuk menyederhanakan proses operasional dan mengirimkan data secara real-time untuk mengetahui distribusi proses pengeringan di seluruh sentra produksi jagung yang memudahkan pengambilan keputusan.

Setelah prototype ini selesai nantinya Pengering Jagung Bergerak akan diberikan kepada pemerintah untuk memperbanyak dan mengadaptasikannya kepada petani jagung di Indonesia agar bisa bermanfaat secara optimal.