Aksi Angkatan MS24, Saat Mahasiswa Teknik Mesin ITB Belajar Mengabdi di Desa Cikahuripan
Bandung – Desa Cikahuripan, Lembang, Bandung Barat, menjadi saksi semangat muda mahasiswa Teknik Mesin ITB angkatan 2024 dalam mewujudkan pengabdian nyata. Melalui kegiatan bertajuk “Aksi Angkatan MS24”, para mahasiswa turun langsung ke lapangan untuk belajar, berinteraksi, dan berkontribusi bagi masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan pada 5 Oktober 2025 ini bukan sekadar pengabdian masyarakat, tetapi cerminan dari tiga nilai utama Himpunan Mahasiswa Mesin ITB (HMM ITB): study, society, dan solidarity.
Berangkat dari semangat Tridharma Perguruan Tinggi, Aksi Angkatan MS24 dirancang sebagai bentuk penerapan nyata ilmu teknik sekaligus sarana untuk belajar bermasyarakat. Sebelum menentukan program, para mahasiswa terlebih dahulu melakukan survei dan pengolahan data di lapangan. Dari hasil tersebut, ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi warga Desa Cikahuripan, seperti keterbatasan lahan pertanian, kondisi sarana publik yang kurang memadai, hingga rendahnya minat baca dan berhitung pada anak-anak SD. Setiap temuan itu kemudian dijawab dengan solusi berbasis ilmu dan empati.
Salah satu proyek utama yang dijalankan adalah pembangunan menara hidroponik vertikal, sebagai upaya membantu warga bercocok tanam meski dengan lahan terbatas. Melalui sistem ini, masyarakat dapat menanam sayuran secara efisien tanpa membutuhkan area yang luas dan dengan penggunaan air yang hemat. “Kami ingin memberikan solusi yang modern tapi tetap sesuai dengan kebutuhan warga. Hidroponik menjadi cara untuk menunjukkan bagaimana ilmu teknik bisa memberi manfaat langsung,” jelas mereka.
Tak berhenti di situ, para mahasiswa juga melakukan revitalisasi lapangan futsal desa yang selama ini menjadi pusat aktivitas masyarakat. Lapangan yang dulunya rusak dan tidak layak kini diperbaiki melalui kerja sama antara mahasiswa dan warga, mulai dari pengecatan ulang, penggantian jaring gawang, hingga perbaikan permukaan lapangan. “Kami ingin lapangan ini kembali menjadi ruang kebersamaan warga, tempat anak-anak bermain dan orang dewasa bersosialisasi,”
Di sisi lain, semangat society juga tampak kuat dalam program edufair literasi dan numerasi untuk anak-anak SD. Kegiatan belajar dikemas dalam bentuk permainan dan eksperimen sains sederhana yang membuat suasana penuh tawa dan antusiasme. Anak-anak berlari, bereksperimen, dan tertawa bersama para mahasiswa yang membimbing mereka. “Wajah-wajah ceria mereka membuat kami sadar bahwa pengabdian bukan hanya tentang memberi, tapi juga menerima dan belajar dari masyarakat,” tutur salah satu mahasiswa.
Namun pengabdian ini tidak hanya soal membantu masyarakat. Di balik kerja keras itu, para mahasiswa juga memperdalam nilai study melalui penerapan langsung ilmu yang mereka pelajari di kampus. Dari perancangan sistem hidroponik hingga manajemen proyek di lapangan, semua menjadi ruang belajar nyata yang tak ditemukan di ruang kelas. Mereka juga belajar melakukan social mapping, memahami kondisi sosial dan budaya masyarakat sebelum menawarkan solusi, agar setiap program yang dijalankan benar-benar relevan dan berkelanjutan.
Selain itu, semangat solidarity pun tumbuh kuat selama pelaksanaan kegiatan. Di tengah panas matahari dan hujan yang turun tiba-tiba, mereka bekerja bersama, saling membantu, dan saling menguatkan. Rasa kebersamaan satu angkatan Teknik Mesin ITB 2024 semakin erat, tak hanya karena keberhasilan proyek, tapi juga karena pengalaman yang mereka bagi bersama dengan para masyarakat.
Bagi banyak mahasiswa, Aksi Angkatan MS24 menjadi pengalaman yang membekas. Mereka belajar bahwa perubahan besar bisa berawal dari langkah kecil, bahwa ilmu tak hanya berhenti di laboratorium, dan bahwa solidaritas tumbuh ketika mereka bekerja untuk tujuan yang sama.